BerandaPolitikYunus Wonda Disambut Isak Tangis Warga Jemaat Gidi El-Bethel Arso

Yunus Wonda Disambut Isak Tangis Warga Jemaat Gidi El-Bethel Arso

Warga Gereja Merasa Kurang Diperhatikan Pemkab Keerom

JAYAPURA-Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Dr Yunus Wonda,MH melaksanakan reses hari kedua di Jemaat Gidi El-Bethel Arso PIR 1 Kabupaten Keerom, Kamis (30/7).

Kedatangan Yunus Wonda itu disambut isak tangis warga Jemaat Gidi El-Bethel Arso PIR 1. Mereka meneteskan air mata lantaran terharu sebab dalam situasi putus asa lantaran pandemik Covid-19, didatangi salah satu pimpinan DPR Papua. Selama pandemik Covid-19 Jemaat Gidi El-Bethel Arso PIR 1 ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait.
Dalam kunjungannya itu, Yunus Wonda memberikan bantuan berupa bahan makanan (Bama) kepada Jemaat Gidi El-Bethel. Selain itu, Yunus pun menyanggupi permintaan Jemaat Gidi El-Bethel Arso PIR 1 agar dibuatkan pagar gereja.
“Reses hari ini saya di Keerom. Kenapa saya ambil tempat ini, karena mereka ini warga Puncak Jaya dan Tolikara yang pertama mendiami tempat ini. Saya dulu waktu SD sering datang main di sini. Dan hari ini saya kunjungi mereka,” kata Yunus Wonda saat ditemui awak media di PIR 1 Kabupaten Keerom.
Dikatakannya, untuk bantuan pagar gereja, paling lambat Senin atau Selasa materialnya sudah tiba di lokasi. Dan pengerjaannya sudah bisa dilakukan.
“Sebagain besar mereka ini orang tua yang sudah tidak bisa beraktifitas lebih,” ujarnya.
Warga Jemaat Gidi El-Bethel Arso PIR 1 menyampaikan kepadanya, sejak pandemik Covid-19, mereka sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Sehingga mereka mengandalkan hasil bercocok tanam sebagai bahan makanan mereka dalam melalui hari demi hari.
“Tadi kesaksian dari para gembala. Mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Tidak mungkin mereka berbohong. Mereka kan hamba-hamba Tuhan,” tuturnya.
“Mereka mau jualan tidak bisa karena Covid-19. Jadi tanaman yang mereka tanam itu untuk dikonsumsi saja,” sambungnya.
Untuk itu, Yunus Wonda pun menyayangkan tidak ada perhatian pemerintah setempat terhadap warga Jemaat Gidi El-Bethel Arso PIR 1.
“Ini sangat disayangkan. Pemerintah tidak proaktif. (Sehingga) kehadiran kami memberikan penguatan kepada mereka di tengah keputus asaan mereka,” ucapnya.
Ditambahkannya, minimnya perhatian pemerintah setempat terhadap warga Jemaat Gidi El-Bethel Arso PIR 1, tidak hanya pada masa Covid-19 saja.
“Tadi juga penyampaian gembala mereka masukan proposal untuk membangun gereja, ternyata ditolak. Malahan pemerintah setempat mengatakan ajukan ke Pemkab Puncak Jaya atau Tolikara,” bebernya.
Padahal sambung Yunus Wonda, warga Jemaat Gidi El-Bethel merupakan warga Keerom dan sudah memiliki KTP Keerom.
“Jangan hanya pada saat mau Pilkada saja suara mereka dibutuhkan. Ini cara-cara tidak baik. Pemerintah di seluruh Tanah Papua harus adil tidak boleh memilah-milah,” kata Yunus Wonda mengingatkan kepada pemerintah setempat perihal kondisi yang saat ini terjadi oleh masyarakat Puncak Jaya yang sudah menetap di Kabupaten Keerom.(nik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!