JAYAPURA–Ketua Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat Pegunungan Tengah Papua Bagian Barat (YLSM-PTPB) Paniai, Serius Kedepa mengatakan pengumumam pendeklarasian pemerintan sementara pada 1 Desember 2020 membuat negara kehilangan akal sehat.
“Hari ini Indonesia kehilangan akal sehat perbaiki konstruksi negara yang rusak akibat konspirasi asing. Negara Republik Papua Barat dan Negara Republik Indonesia sedang dikuasai oleh Belanda, Amerika, Dewan Gereja dan PBB,” kata Kedepa di Abepura, Minggu (6/12).
Kedepa mengatakan rakyat Papua sedang menuntut pengakuan kemerdekaan Negara Republik Papua Barat 1 Desember 1961 yang telah diberikan Pemerintah kerajaan Belanda berdasarkan Resolusi PBB No 1514 pada tanggal 14 Desember 1960.
Selain itu kata Kedepa, rakyat Papua juga menolak Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) Papua Jilid II dan tuntutan kebebasan sendiri yang dipaksakan negara-negara seperti Amerika, Inggris, Belanda, Indonesia dan lain-lain.
“Karena suatu wilayah yang sudah bernegara tidak bisa dipaksakan untuk memberikan Otsus apalagi penentuan nasib sendiri,” katanya lagi.
Ia menambahkan masalah poliik Papua yang masih belum diselesaikan dari sejak tahun 1961 hingga saat ini. (lex)
