Dari Peluncuran Aplikasi Pendaftaran Wartawan Peliputan PON XX Papua 2021
JAYAPURA-Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 merupakan kebanggaan bagi seluruh masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, maka event empat tahunan ini tidak dibatasi oleh wartawan dari seluruh Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua Harian Panitia Besar (PB) PON XX Provinsi Papua, Dr Yunus Wonda,SH,MH dalam peluncuran aplikasi pendaftaran wartawan peliputan PON XX Papua 2021 yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Jayapura, Rabu (1/7).
Dikatakan, peluncuran aplikasi ini merupakan persyaratan untuk wartawan memperoleh Id Card peliputan PON.
“Saya berharap bidang Humas bisa memaksimalka seluruh peliputan PON di Papua. Saya juga berharap SIWO bisa mengakomodir peliputan di Papua,” harapnya.
Selain wartawan di Indonesia kata Yunus Wonda, pihaknya juga memberikan peluang bagi wartawan asing untuk meliput pelaksanaan PON XX Tahum 2021 di Papua.
“Wartawan asing bisa meliput PON tapi dengan syarat-syarat yang ditentukan,” jelasnya.
Ia berharap, wartawan yang datang ke Papua merupakan wartawan-wartawan pilihan yang memiliki kredibel.
Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Muhammad Musa’ad memberikan apresiasi kepada PB PON karena mampu menyelenggarakan kegiatan ini di tengah pandemi Covid-19.
“Kita harus berikan apresiasi kepada PB PON karena mampu bekerja di tengah Covid-19,” kata Muhammad Musa’ad yang sekaligus membuka kegiatan ini dengan menabuh tifa.
Suksesnya penyelenggaraan PON XX Tahun 2021 Papua, ujar Musa’ad bukan hanya disukseskan oleh pemerintah maupun non pemerintah, namun semua pihak harus mensukseskan.
“Kita semua bersatu, tidak pandang baik itu pemerintah maupun non pemerintah semua bersatu sukseskan PON 2021,” harapnya.
Musa’ad menuturkan bahwa penyelenggaraan PON XX sebenarnya diselenggarakan pada tahun 2020, namun dengan adanya Covid-19 maka ditunda ke tahun 2021.
“Kita harus bersyukur pada Covid-19, karena PON XX diselenggarakan Oktober 2020, tapi dengan adanya Covid-19 maka ditunda Oktober 2021,” tuturnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua pada saat bidding (menawar) di Jakarta memiliki komitmen paling besar untuk menjadi tuan rumah.
“Ada lima provinsi yakni Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Bali dan Papua. Gubernur saat itu menyampaikan bahwa kami telah memasukan PON pada RPJMD Papua 2013-2018, dan ini membedakan kami dengan daerah lain,” urainya dalam sambutan itu.
“Ini kredit poin bagi Pemprov Papua,” sambungnya.
Persiapan PON XX tidak sampai di situ kata Musa’ad, segala persiapan telah dilakukan.
“Komitmen tidak berhenti di situ. Persiapan PON sedang kita lakukan dengan membangun venue terbaik di Indonesia. Stadion Utama Papua bangkit dan venue ini akan diberikan penghargaan dari MURI karena bentangannya terpanjang di Indonesia,” akunya.
Lebih lanjut diakui bahwa ini merupakan penghargaan pemerintah pusat untuk Papua untuk suksesnya penyelenggaraan PON XX Tahun 2021.
Musa’ad menilai bahwa meskipun masyarakat takut melakukan aktivitas, namun bagian Humas PON XX tetap bekerja.
“Ini bukti bahwa kita semua ingin mensukseskan PON Papua. Saat ini di Papua jumlah kasus Covid-19 sudah 1.600 an tetapi PB PON dan Humas terus bekerja, dan ini kita barus berikan aplaus kepada mereka,” pujinya.
Musa’ad mengingatkan kembali bahwa PON Papua bukan hanya tentang olahraga tetapi ada tiga agenda penting yakni sport, culture dan pariwisata.
“Jadi wartawan yang datang ke Papua tidak hanya melihat olahraganya tetapi bisa melihat budaya Papua dan tempat-tempat wisata yang begiti indah di Papua. Diharapkan setelah kembali dari Papua, selama setahun bahan menulis tentang Papua tidak akan pernah habis,” harapnya lagi.
Sementara itu, Ketua Panitia peluncuran aplikasi pendaftaran wartawan peliput PON XX Papua 2021, Hans Bisay menyampaikan bahwa pendaftaran wartawan peliput PON mulai Rabu 1 Juli hingga 31 Agustus 2020.
“Jadi teman-teman wartawan yang ingin mendaftar bisa dari sekarang (1 Juli,red) (hingga) 31 Agustus. Kami tidak batas,” jelasnya.
Setelah penabuhan tifa, kegiatan dilanjutkan dengan teleconference antara PB PON XX dan wartawan di Papua dengan Ketua PWI Pusat, Atal Sembiring Depari.(yud)