JAYAPURA-Rumah Sakit (RS) Ramela milik Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura yang berada di Distrik Muara Tami, telah diresmikan, Kamis (12/11). Peresmian rumah sakit bertipe D itu dilakukan langsung oleh Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano,MM didampingi Wakil Wali Kota Ir H Rustan Saru,MM dengan menekan tombol bel.
Selain meresmikan RS Ramela, Dr Benhur Tomi Mano,MM juga melantik manajemen RS Ramela. Dimana mantan Direktur RSUD Abepura, dr Nikodemus Barends,MARS ditunjuk sebagai direktur di rumah sakit milik Pemkot Jayapura itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr Ni Nyoman Sri Antari mengatakan RS Ramela Muara Tami dibangun di atas tanah bersertifikat 40 ribu meter persegi. Pembangunan dimulai 2015 dengan dokument masterplan dan UKL-UPL sebagai pedoman.
“Ada tiga bangunan yang sudah selesai yakni, UGD, administrasi, rekam medis, ruang rawat VIP dan radioligi farmasi,” kata dr Ni Nyoman dalam sambutannya.
Menurut Kadis Nyoman, dalam memfungsikan RS Ramela, pihaknya memulai dengan mengoperasikan 20 tempat tidur.
“Dengan diresmikan RS Ramela ini, Puskesmas Koya Barat yang sebelumnya adalah rumah sakit rawat inap akan menjadi Puskesmas rawat jalan. Karena satu syarat Puskesmas rawat inap tidak boleh jaraknya dekat dengan rumah sakit,” ujarnya.
Dikatakannya, RS Ramela merupakan UPTD Dinas Kesehatan. Dengan didukung 91 tenaga yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, apoteker, analis dan tenaga penunjang lainnya.
“Dan beberapa tenaga yang bekerja di RS Ramela adalah anak-anak daerah yang kami rekrut dari Muara Tami,” bebernya.
Lanjut Kadis Nyoman, nama RS Ramela sebagai bentuk penghargaan kepada kepala suku Lewi Ramela.
“Menajeman rumah sakit akan mempersiapkan diri untuk menghadapi akreditasi. Mudah-mudahan 2020 kita sudah akreditas kelas D. Dan selanjutnya akan menuju PLUB, (sehingga) RS Ramela bisa dikelola sendiri,” ujarnya.
Diungkapkannya, saat ini pihaknya sedang proses review master plan dan dokument Amdal. Sehingga jika Tuhan menghendaki, Kota Jayapura akan memiliki rumah sakit berlantai 5 dengan kapasitas 204 tempat tidur.
“Diharapkan RS Ramela menjadi rumah sakit penyakit tropis mengingat kita di daerah tropis dengan penyakit yang ada seperti, malaria, TBC, HIV, kusta dan lain-lain. Kalau rumah sakit ini menjadi rumah sakit penyakit tropis menjadi satu-satunya yang ada di pasifik,” ucapnya.
Ditambahkannya, kendala yang saat ini pihaknya hadapi adalah anggaran. Kendati demikian, pihaknya optimis. Sebab RS Ramela letaknya sangat strategis berada di batas dua negara. Sehingga kalau RS Ramela bisa berjalan dengan baik, pasien-pasien yang berasal dari Papua New Guinea (PNG) bisa berobat di RS Ramela. “Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Direktur RS Ramela, dr Nikodemus Barends,MARS mengatakan mulai 1 Desember warga Kota Jayapura sudah berobat di RS Ramela.
“Kami akan memulai pekerjaan. Mudah-mudahan pelayanan kami bisa memuaskan,” katanya.
Dirinya pun optimis, RS Ramela bisa memberikan pelayanan yang baik. Sebab, fasilitas dan tenaga kerja baru.
“Jadi pikiran baru tidak terlalu repot. Kami bisa mengatur mereka. Pasti mereka bekerja dengan baik,” ujarnya.
Ditambahkannya, dalam memberikan pelayanan, pihaknya akan menjadikan kasih adalah hal utama dalam pelayanan sebagai pedoman.(nik)