JAYAPURA-Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal,SE,MM mengaku tak mengetahui pelantikan Dance Yulian Flassy sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Defenitif Provinsi Papua oleh Menteri Dalam Negeri Dr. Tito Karnavian di Jakarta, Senin (1/3).
Pelantikan tersebut bersamaan dengan dilantiknya Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Doren Wakerkwa di Gedung Negara, Kota Jayapura, Senin (1/3). Hal ini pun menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Hanya, Klemen menyatakan bahwa pelantikan Doren Wakerkwa sebagai Penjabat Sekda bersifat lex specialis yaitu berdasarkan UU No 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
“Kami belum tahu, tapi apa yang terjadi di sini sah secara de facto. Rakyat melihat bahwa pemerintahan tidak kosong,” kata Klemen kepada wartawan usai melantik Doren Wakerkwa.
Dia mengimbau siapa pun untuk menghormati UU yang mengatur Otonomi Khusus Papua, sebagaimana DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Aceh dan Papua Barat. “Kecuali menyangkut luar negeri, keamanan, fiskal, kehakiman dan agama,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Sekda Provinsi Papua Doren Wakerkwa mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua atas pelantikan dirinya sebagai Penjabat Sekda. Menurutnya, tidak boleh ada intervensi terhadap kewenangan daerah yang mengatur tentang Otonomi Khusus.
“Yang sah adalah pelantikan yang dilaksanakan oleh bapak Gubernur melalui Wakil Gubernur. Oleh karena itu tugas-tugas pemerintahan saat ini kami ambil alih dan laksanakan semua,” kata Doren.
Disinggung mengenai wewenang Dance Yulian Flassy pasca-dilantik sebagai Sekda Definitif Papua, Doren mengatakan itu adalah hal yang biasa.
“Drama ini kan pernah terjadi pada Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur. Jadi, lumrah atau biasa saja. Apalagi di sini Otonomi Khusus,” jelasnya.(tmb)
