JAYAPURA- Universitas YAPIS Papua, Rabu (07/09) di GOR Cenderawasih Jayapura, mewisuda 653 sarjana, terdiri dari 601 sarjana dan 52 pasca sarjana.
Rektor Universitas YAPIS Papua Dr. Muhdi B. Hi Ibrahim, SE., MM mengatakan, setelah dikukuhkan menjadi sarjana perjuangan masih panjang, karena keberhasilan kali ini baru keberhasilan akademik dan prestasi akademik, belum menjamin keberhasilan di masa depan.
“ Karena setelah lulus dan menjadi sarjana dihadapkan dengan tantangan yang lebih dahsyat, yaitu tantangan global dampak akibat paska pandemic covid-19, dan revolusi indistri 170 yang semakin berkembang, dan banyak tantangan lainnya,” katanya.
Untuk menjawab tersebut, lanjutnya, harus memiliki kemampuan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, memiliki talenta dan daya saing, networking yang luas dan dekat dengan perubahan yang terjadi setiap saat, baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
“ Perjalanan dan perkembangan 48 tahun Universitas YAPIS Papua sudah melewati 5 fase, tahun 1974 telah menjadi gerakan pendidikan tinggi akademi yaitu Akademi Ilmu Administrasi dan Akademi Akutansi (AIA dan A), fase ke dua tahun 1984 di ganti menjadi Akademi Sekretaris dan Manajemen (ASMI) YAPIS, tahun 1986 status berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMA) YAPIS Jayapura, tahun 1988 menjadi STIE Yapis, dan 2004 Universitas Yapis Papua,” katanya.
Itu berarti, lanjutnya, Universitas YAPIS Papua sampai wisuda hari ini baru berusia 18 tahun, kalau diibaratkan manusia, masih kategori remaja dan masih sangat muda, tentunya membutuhkan pembinaan pengawasan dan perhatian dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, namun berkat kerjasama dan kerja keras badan penyelanggara bersama perguruan tinggi dapat memberikan kemajuan terus menerus berkembang.
“Universitas YAPIS Papua sudah menyelenggarakan 14 program studi, yaitu 12 program studi sarjana dan dua program studi pasca sarjana. Dalam pengembangannya saat ini telah dipersiapkan untuk pengusulan program studi baru yaitu program studi magister tehnik, magister administrasi public dan magister pendidikan agama Islam,” katanya.
Diakuinya, dosen tetap di UNIYAP 140 orang, yang berkualifikasi doktor 50 orang, Universitas YAPIS Papua terus berkembang, setara dengan perguruan tinggi lainnya, baik perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri di tingkat nasional.
“Ini dibuktikan dengan capaian kinerja, baik institusi maupun akademik. UNIYAP berada diperingkat 282 nasional dari sekitar 4000 perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia. Pada klaster 4 peringkat 136 dari 400 perguruan tinggi se-Indonesia, peringkat satu Papua dan Papua Barat, sementara kualitas lulusan sampai saat ini lulusan UNIYAP masih berada pada peringkat sangat baik, “ ujarnya.
Tingkat keteresapan lulusan pada dunia kerja, rata-rata 5 bulan setelah lulus atau di bawah 6 bulan, lulusan UNIYAP, lanjutnya, jarang ngangur peringkat simkatmawa 2021 berada 157 nasional, juga berada pada liga 3 dengan peringkat baik.
“Prestasi bidang ke mahasiswaan, tim Jati Diri Papua UNIYAP berhasil mewakili provinsi Papua dalam kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda dan mendapatkan nominasi 10 terbaik nasional, bidang aplikasi budaya dan kemandirian pendididkan, sampai saat ini masih di berikan support oleh Kementerian untuk pengembangan aplikasi dan film animasi budaya Papua di dalam benuk tiga dimensi, prestasi ini yang diundang hanya dua orang yaitu gubernur dan Rektor ,” katanya.
Wisudawan terbaik UNIYAP Tahun Akademik 2021/2022
Program Studi Magister Manajemen Nurlina Mane, S.E. M.M. (IPK 3,93)
Program Studi Magister Hukum Riamawaty Hutabarat, S.H., M.H. (IPK 4,00)
Program Studi Manajemen Ghea Ilmi Azzahra Koswara, S.M. (IPK 3,87)
Program Studi Akuntansin Fitriani, S.Ak. (IPK 3,94)
Program Studi Ilmu Hukum, Chintya Ohomariah, S.H. ( IPK 3,93)
Program Studi Teknik Sipil Nur Saptia Ardiani, S.T. ( IPK 3,79)
Program Studi Sistem Informasi Ahmad Junaidi, S.Kom. ( IPK 3,38)
Program Studi Administrasi Publik Mulyani Wajo, S.AP. ( IPK 3,92)
Program Studi Ilmu Pemerintahan Yetty Puspitasari, S.IP. ( IPK3.94)
Program Studi Budidaya Perairan Ina Lestari, S.Pi. ( IPK 3,47)
Program Studi Pendidikan Agama Islam – Rahmaniar Zainuddin, S.Pd. (IPK 3,91)
