JAYAPURA – Aksi spontanitas yang dilakukan mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) menuntut turunkan SPP kepada Ketua Yayasan Bhineka Tunggal IKa (YBTI) beberapa minggu lalu telah membuahkan hasil.
Mahasiswa USTJ dan perwakilan yayasan yang diterima Pembantu Rektor (Purek) II membidangi Keuangan telah menyepakati agar mahasiswa baru di tahun 2020 dan mahasiswa lama bisa melakukan pembayaran dengan cara dicicil dalam kurung waktu dua atau tiga bulan.
“Kami melakukan aksi sudah empat kali, karena kendala biaya SPP hingga menuntut kepada ketua yayasan agar hadir dan memberikan solusi dalam rangka pembayaran SPP di masa pandemi Covid-19 ini,” kata Koordinator aksi, Ones Busop di Abepura, Senin, (20/7/20)
Kata dia, di tengah pandemi Covid-19, biaya SPP di USTJ meningkat dan memberatkan mahasiswa dan bebebani orang tua. Sehingga, dalam rangka itu, mahasiswa melakukan aksi agar pihak Yayasan memberikan solusi.
“Kami sedang kawal aspirasi mahasiswa, dimana Purek II dan mahasiswa sudah sepakat biaya SPP bisa dicicil. Dan hingga kini kami sedang mengambil data mahasiswa yang kurang mampu untuk diserahkan kepada Purek II bidang keuangan,” ujarnya.
Ia berharap, dengan dilakukan pendataan nama-nama dan pembiayaan secara cicil ini bisa memberikan dampak baik kepada mahasiswa baru, yang merasa kurang mampu dan mengurangi beban orang tua.
Salah satu mahasiswa dan pengurus BEM PT USTJ, Semi Gobai mengatakan Lembaga USTJ harus berani memberikan solusi kepada mahasiswa baru dan mahasiswa lama yang belum bisa membayar biaya SPP apalagi di masa pandemi Covid-19 ini.
“Saya berharap, mahasiswa USTJ tetap kawal aspirasi hingga ada hasil yang memuaskan semua mahasiswa USTJ,” kata Gobai yang juga aktivis mahasiswa USTJ.(Lex)