DEKAI – Ditemukan nya kasus gizi buruk yang menimpa Demesto Salla, dari Distrik Nalca dan Tatia Mayok ( 4 tahun) dengan berat badan 4,9 dari kampung Samboga Distrik Seradala Kabupaten Yahukimo, menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Yahukimo, dalam hal ini Komisi C sangat prihatin dengan masih ada gizi buruk di Kabupaten Yahukimo.
Anggota Komisi C DPR Kab. Yahukimo Toni.Uk mengatakan, kasus gizi buruk yang menimpa masyarakat dua distrik ini merupakan bukti nyata, dari lalainya pemerintah dalam memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang ada di Yahukimo.
Ia juga mengungkapkan, terdapat dua penyebab dari munculnya kasus gizi buruk di Kabupaten Yahukimo yakni masalah kesehatan dan kemiskinan yang belum juga bisa terselesaikan.
“Terjadinya masalah gizi buruk di kabupaten Yahukimo bukan baru dua kasus, tetapi sudah ada korban di keluarga saya, anak usia 3 tahun Abyula Sub baru meninggal tiga minggu yang lalu di Rumah Sakit Dekai, inikan kelalaian pemerintah dan ini merupakan pukulan telak untuk pemerintah,” katanya, Minggu (14/05) .
Ia juga prihatin masih adanya gizi buruk. Hendaknya Pemkab Yahukimo melalui Dinas Kesehatan selalu melakukan pantauan melalui puskesmas yang ada di wilayahnya. Harusnya, kata Toni, hal tersebut sudah diketahui lebih awal ada gejala gizi buruk namun nyatanya baru diketahui.
“Peran semua lini, mulai Posyandu dan Puskesmas harus mencermati hal ini sejak awal. Perangkat desa dan kepala desa harusnya mengetahui sejak awal dan melaporkan ke Dinkes untuk mendapatkan penanganan medis secara serius. Ini perlu dicermati dan tidak boleh terulang,” tegasnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Yahukimo ini berharap, Dinas Kesehatan KabupatenYahukimo lebih reaktif untuk mengetahui persoalan pelik ditingkat bawah.
Jika ada laporan dari masyarakat langsung ditindak lanjuti, dengan pola jemput bola dan cari tahu penyebabnya apa.
“Mengenai anggaran, saya rasa anggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo sangatlah besar. Tahun anggaran 2023 sebesar Rp. 323.593.707.880 khusus Pegelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi masyarakat, dan sebesar Rp.1.656.285.000 untuk asupan makanan tambahan di RSUD Dekai sudah tersedia, sehingga kami harapkan kasus gizi buruk pemerintah wajib atasi,” katanya.
Tony mengatakan, pemerintah kita ini terlalu fokus pada Yahukimo cerdas tapi lupa pelayanan dasar kesehatan pada rakyatnya.
“Padahal Yahukimo Cerdas itu harus dibarengi dengan pelayanan kesehatan yang baik, jadi jangan dilupakan dan menomorduakan pelayanan kesehatan dasar,” pungkasnya**