JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya tengah menggandeng para tokoh masyarakat dan agama untuk memperoleh kembali tiga pucuk senjata api (Senpi) yang dirampas sekelompok orang tak dikenal (OTK) dari Pos Polisi 99 Ndeotadi di Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Jumat (15/5) lalu.
Hingga kini, para tokoh masyarakat tengah melakukan pendekatan kepada kelompok tersebut.
Waterpauw meyakini perampasan senjata lantaran kekecewaan yang dialami kelompok tersebut. Namun kepolisian setempat bersama TNI masih melakukan pendalaman guna mengetahui penyebab terjadinya perampasan.
“Kami telah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh di sana (Paniai,red) untuk meminta kembali senjata itu. Saya yakin mereka (pelaku, red) masih berada di sekitar situ,” kata Waterpauw, Senin (18/5).
Bahkan, kata Waterpauw, pihaknya masih terus memantau perkembangan upaya pendekatan yang dilakukan oleh tokoh masyarakat terhadap para pelaku perampasan senjata disertai penganiayaan anggota polisi yang bertugas menjaga pos.
“Apakah mereka bagian dari kelompok bersenjata atau tidak masih kami pantau. Kami juga berbarap peran dari bapak Bupati Paniai untuk melakukan pendekatan,” imbuhnya.
Seperti diberitakan, tiga pucuk senjata laras panjang milik Pos Polisi 99 Ndeotadi Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua, dirampas sekelompok orang tak dikenal (OTK), Jumat (15/5) malam.
Tiga senjata api terdiri dari satu pucuk AK 47 dan dua pucuk jenis SS1 V1.
Informasi diperoleh Bintang Papua, perampasan senjata menyusul penyerangan secara tiba-tiba oleh sekelompok orang terhadap Briptu Kristian Paliling yang saat itu sendirian menjaga pos, pukul 22.23 WIT.
Sementara tiga rekannya yakni Briptu Irvan, Bripda Ganda, dan Bripda Aldi sedang ke luar melaksanakan kegiatan tatap muka dengan warga setempat.
“Namun saat Briptu Cristian Paliling sedang di Pospol 99, tiba-tiba datang sejumlah masyarakat dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban serta merampas senjata api inventaris Pos Pol 99,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Sabtu (16/5).
Akibat kejadian itu Briptu Paliling mengalami luka serius, sementara para pelaku membawa kabur tiga pucuk senjata.(tambunan)