Pembunuhan Pdt Yeremia Zanambani Dilakukan TNI
JAYAPURA-Markas Pusat Organisasi Papua Merdeka (OPM) membantah tuduhan pihak TNI yang menyebut Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau TPN-OPM sebagai pelaku pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya pada Sabtu (19/9) lalu.
OPM sebaliknya menuding pihak TNI yang membunuh tokoh agama dari suku Moni tersebut. Sama halnya pembunuhan terhadap Pendeta Gemin Nirigi di Mapenduma, Kabupaten Nduga pada 3 Januari 2019 lalu. Dua tokoh agama ini adalah penerjemah Alkitab ke bahasa daerah masing-masing.
Juru Bicara OPM Sebby Sambom menyatakan pihak TNI melalui Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa telah melakukan pembohongan publik lewat keterangan resmi yang disampaikannya kepada sejumlah media.
“Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa Berbohong di publik. Setelah Pdt. Gemin Nirigi, penerjemah Alkitab ke bahasa Nduga ditembak mati TNI pada 2019 di Mapenduma. TNI menyangkal itu,” kata Sebby dalam keterangan resminya, Senin (21/9)
Sebby mengatakan jika Pendeta Yeremia Zanambani, STh meninggal akibat ditembak pihak TNI di Intan Jaya. “Pernyataan pihak TNI telah membuat informasi di media bias. Seperti pemberitaan di sejumlah media Indonesia,” ujarnya.
Hanya, Sebby mengaku pihaknya telah melakukan serangan terhadap pihak keamanan Indonesia dan sejumlah tukang ojek, pekan lalu. Baik penembakan terhadap dua anggota TNI yang diperbantukan untuk Persiapan Pos Koramil di Distrik Hitadipa, serta tiga warga sipil yang bekerja sebagai tukang ojek di Distrik Sugapa.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Kolonel Czi III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengklaim KKSB atau TPN-OPM telah membunuh Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya pada Sabtu (19/9), sekira pukul 18.00 WIT.
“Keganasan gerombolan separatis teroris Papua berlanjut di Distrik Hitadipa. Mereka membunuh Pendeta Yeremia Zanambani berasal dari Suku Moni, Kabupaten Intan Jaya,” kata Gusti dalam keterangan resminya, Minggu (20/9) sore.
Gusti tak menjelaskan rinci kronologis kejadian hingga kondisi terakhir korban saat ditemukan meninggal dunia. Namun, ia mengatakan pembunuhan tersebut dilakukan KKSB atau TPN-OPM untuk mencuri perhatian dunia menjelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), pada 22-29 September 2020 mendatang.
Bahkan kata Gusti, KKSB atau TPN-OPM menebar propaganda di media sosial yang menyudutkan TNI dan polisi. Mereka menuding aparat keamanan Indonesia yang melakukan pembunuhan terhadap Pdt. Yeremia.
“Gerombolan itu kembali menebar fitnah dengan mengatakan bahwa TNI lah pelaku penembakan. Seperti yang saya sampaikan kemarin, KKSB (TPN-OPM,red) sedang mencari momen menarik perhatian di sidang umum PBB akhir bulan ini,” ujar Gusti.
Pihaknya khawatir masyarakat termakan propaganda yang dilancarkan KKSB atau TPN-OPM. Menurutnya, tudingan tersebut sudah disetting sedemikian rupa agar menjadi bahan pembahasan di sidang umum PBB.
“Saya tegaskan, bahwa itu semua fitnah keji dari KKSB,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan sebaran fitnah KKSB atau TPN-OPM. Pasalnya, tiga akun milik TPN-OPM mulai menebar berita-berita bohong dengan memutarbalikkan fakta di media sosial, sejak Minggu (20/9) pagi.
Informasi yang dihimpum Bintang Papua, kronologis penembakan itu terjadi saat almarhum pendeta Yeremias Zanambani hendak menuju lokasi peliharaan ternak babi untuk memberi makan.
Korban sempat menganjurkan istrinya duluan pulang ke rumah karena dirinya masih menunggu piaraannya selesai makan. Namun, hingga malam Pendeta Yeremia tak kunjung tiba di rumah.
Sang Istri serta anaknya menaruh curiga. Esoknya, Minggu (20/9) pagi, keluarga menjumpainya ke pondok dan menemukan korban sudah tak bernyawa dengan kondisi luka tembak. (tambunan)