JAYAPURA-Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) semakin beringas. Mereka menembaki mobil rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Intan Jaya, saat meninggalkan Distrik Hitadipa menuju Distrik Sugapa, Jumat (9/10) sore.
Akibatnya, seorang anggota TGPF Bambang Purwoko, dosen Universitas Gajah Mada (UGM), serta seorang prajurit TNI sertu Faisal Akbar tertembak oleh TPN-OPM.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengatakan penghadangan disertai tembakan berlangsung di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, sekira pukul 15.30 WIT.
“Telah terjadi penghadangan oleh KSB (TPN-OPM,red) terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta saat kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa,” kata Suriastawa dalam keterangan tertulisnya.
 Bambang Purwoko mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Sementara, Sertu Faisal Akbar yang merupakan anggota Satgas Apter Hitadipa, luka tembak di pinggang.
Kedua korban dalam kondisi sadar, langsung dilarikan ke RSUD Sugapa guna mendapat pertolongan medis, pukul 16.40 WIT.
 “Saat ini korban masih dirawat di RSUD Sugapa, dikawal oleh personel Asintel Kodam Cendrawasih Kol Inf Ardian Triwasana. Rombongan TGPF lainnya kini berada di rumah dinas Wakil Bupati Intan Jaya,” ujar Suriastawa.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal menyebut rombongan TGPF dihadang seusai mengunjungi lokasi pembunuhan Pendeta Yeremia Zanambani di Kampung Bomba, Distrik Hitadipa.
“Tim ditembaki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB/TPN-OPM,red). Maka terjadi kontak tembak antara KKB dengan tim pengawal TGPF,” kata Kamal seraya menjelaskan situasi pasca-penembakan kembali kondusif.
Untuk diketahui, Bambang Purwoko merupakan Dosen Departemen Pemerintahan dan Politik pada Fakultas Sospol UGM Yogyakarta. Korban sejak tahun 1997 concern (perhatian) dalam penelitian dan pengembangan masyarakat di Papua dan Papua Barat.(tambunan)