KEEROM-Sebanyak tiga kali pertemuan tim sepak bola PON Papua berhasil mengalahkan tim Persiker Keerom. Laga uji coba kembali terjadi di Lapangan sepak bola Swakarsa dimana tim sepak bola PON Papua berhasil mengalahkan tim Persiker Keerom dengan skor 4-0 tanpa balas, Sabtu (22/8).
Gol kemenangan tim sepak bola PON Papua lahir dari kaki Ari Wakum, Arodi Uopdana, Rafiko Nawipa dan I Nyoman Ansanai. Semua gol yang dihasilkan tercipta di babak kedua.
Pertandingan berlangsung cukup alot dimana Persiker Keerom mampu menahan imbang anak asuh Eduard Ivakdalam 0-0 di babak pertama.
Jual beli serangan terjadi, namun pertahanan kedua tim sama-sama kuat meski banyak peluang yang dihasilkan baik tim sepak bola PON Papua maupun tim Persiker Keerom.
Memasuki babak kedua, Eduard Ivakdalam merubah strategi dengan memasukan pemain baru. Nah, dengan masuknya beberapa pemain yang masih segar mampu merubah permainan tim sepak bola PON Papua.
Alhasil, empat gol mampu bersarang di gawang Persiker Keerom dan setengah lapangan permainan anak-anak PON Papua berikan kepada pemain Persiker Keerom.
Permainan cepat dengan sentuhan satu dua diperagakan I Nyoman Ansanai Cs sehingga membuat anak asuh John Kanipa tidak berkembang.
Hanya sesekali serangan balik dari Persiker Keerom namun tidak sampai membahayakan gawang tim sepak bola PON Papua. Namun sebaliknya, serangan bertubi-tubi terus diberikan kepada tim Persiker Keerom sehingga penjaga gawangnya harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Sampai pluit akhir, empat gol yang bersarang ke gawang Persiker Keerom tidak berubah dan uji coba itu dimenangkan oleh tim sepak bola PON Papua.
Head Coach tim sepak bola PON Papua, Eduard Ivakdalam mengatakan uji coba yang dilakukan di Keerom untuk menghibur masyarakat setempat.
“Uji coba ini juga untuk memberikan kesempatan bermain kepada pemain yang belum turun pada laga uji coba menghadapi eks PON Minggu lalu,” kata mantan kapten Persipura itu kepada Bintang Papua.
Eduard mengakui kalau anak asuhnya yang turun di babak pertama tidak mampu menerjemahkan apa yang diinstruksikan sehingga kesalahan dan gol yang diharapkan tidak terwujud.
“Saya harapkan pemain memiliki kemampuan sama, dimana pemain yang diturunkan harus memiliki mental bagus dan mampu menjawab kepercayaan yang diberikan. Jadi tidak ada istilah pemain pelapis maupun pemain inti,” tegasnya.
Menurutnya, porsi latihan yang diberikan sama kepada semua pemain sehingga tidak boleh ada istilah pemain pelapis maupun inti. “Saya harapkan siapapun yang dipercayakan bermain harus sama dengan menjaga tensi permainan tinggi,” harapnya.
Memang pemain yang tidak tampil baik di lapangan menurutnya, mental dari pemain itu sendiri yang kurang sehingga banyak menimbulkan kesalahan saat bermain di dalam lapangan.
“Babak pertama organisasi permainan kacau, transisi lambat dan kesalahan sering dibuat. Alhasil ya gol yang kami harapkan tidak dapat tercapai,” jelasnya.
Di dalam setiap pertandingan kata Eduard, komunikasi harus terus terjalin sehingga strategi dan pola bermain akan tetap terjaga.
“Harusnya dengan TC (training center,red) 1 tahun 3 bulan ini mereka sudah lebih enjoi dalam bermain, tidak ada lagi keragu-raguan atau mental yang tidak siap,” tegasnya mantan kapten Persidafon Dafonsoro itu.
“Di dalam tim ini masih ada pemain yang merasa dirinya hanya pemain pelapis, padahal tidak. Semua punya kesempatan yang sama untuk bermain, (sehingga) wajib buktikan di setiap game,” sambungnya.
Eduard mengakui bahwa saat ini dirinya bersama pelatih yang lain masih memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menyeimbangkan permainan semua pemain. “Supaya pemain yang turun pertama dan kedua harus sama,” tambahnya.
Head Coach Persiker Keerom, John Kanipa menilai permainan tim sepak bola PON Papua dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan.
“Kita (Persiker,red) sudah berapa kali ketemu dengan tim PON, dan perkembangan tim PON sangat luar biasa. Dan saya yakin tim ini pasti juara PON XX Papua,” akunya.
John Kanipa bilang dirinya selalu bertukar informasi kepada teman-teman pelatih di luar Papua bahwa tim sepak bola PON Papua sangat luar biasa.
“Dan saya selalu bilang kepada teman-teman pelatih di luar Papua bahwa besok (PON XX,red) tim sepak bola PON Papua pasti juara,” aku lagi.
Kenapa begitu yakin tim sepak bola PON Papua bisa juara. Menurut John Kanipa, dirinya selalu mengikuti perkembangan tim sepak bola PON Papua selalu berkembang dari waktu ke waktu. “Makanya saya pesankan kepada adik Edu (Eduard,red) supaya terus pertahankan tren positif ini,” harapnya.
“Kita sudah tiga kali ketemu, dan setiap pertemuan mereka menang dengan permainan yang terus berkembang,” timpalnya.(yud)