KEEROM-Menambah kenyamanan untuk istirahat anak-anak penghuni panti, maka Panti Asuhan Muhammadiyah Arso X, Kabupaten Keerom menambah ruangan asrama (untuk tidur) dengan ukuran lebar 6 meter dan panjang 12 meter (6×12 m) yang sementara sedang dikerjakan.
Oleh sebab itu, Panti Asuhan Muhammdiyah Arso X, Kabupaten Keerom mengharapkan dukungan masyarakat yang ada di Kabupaten Keerom, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura maupun masyarakat muslim (Hamba Allah SWT) di mana saja untuk dapat memberikan bantuan bahan bangunan seperti semen, keramik, listrik (penyambungan baru/tambah daya) dan atap seng.
Sekretaris Panti Asuhan Muhammadiyah Arso X, Kabupaten Keerom, Imanuddin mengakui bahwa saat ini panti asuhan sedang dalam pengerjaan untuk menambah ruangan asrama untuk tidur penghuni panti yang rata-rata perempuan.
“Kita butuhkan semen, keramik, listrik dan atap seng kami kurang sedikit. Siapa tahu ada teman-teman di luar sana yang ingin membantu, apalagi sudah mau masuk Bulan Suci Ramadan,” kata Imanuddin kepada Bintang Papua yang kebetulan mampir di panti asuhan tersebut, Minggu (11/4).
Dikatakan Imanuddin, jumlah penghuni panti asuhan 42 orang yang rata-rata perempuan yang usianya dari Balita hingga remaja.
“Anak-anak di sini ada orang tuanya sudah meninggal dan ada yang masih ada. Yang masih ada itu, orang tuanya tidak mampu makanya kita jaga di sini untuk di sekolahkan, paling tidak sampai SMA,” jelasnya.
Saat mata tak sengaja melihat ada seorang Balita yang digendong istri sekretaris panti, ternyata Balitas tersebut bukan anak kandungnya melainkan penghuni panti yang orang tuanya sudah tidak ada sehingga dirawat oleh sekretris panti dan istrinya.
“Ini bukan anak kami, tetapi orang tuanya sudah tidak ada makanya kami jaga dan rawat,” terangnya.
Anak-anak panti asuhan kata Imanuddin, tidak sebatas dari Arso X atau sekitarnya melainkan dari Senggi (Keerom), Bonggo (Sarmi), Taja, Sentani (Kabupaten Jayapura). Bahkan menurutnya, ada yang dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dari NTT sudah besar, sudah kelas 2 (XI,red) SMA dan baru dua minggu di sini,” ujarnya.
Untuk biaya pendidikan kata Imanuddin, seluruhnya di tanggung Panti Asuhan Muhammadiya Arso X. “Ya semuanya tanggung jawab kami (Muhammadiya,red). Minimal sampai SMA,” tegasnya.
“Ada tiga (3) anak yang kami kuliahkan,” sambungnya sambil menjelaskan bahwa seluruh biaya perkuliahan ditanggung pihaknya.
Ia menambahkan bahwa di Panti Asuhan Muhammadiyah Arso X saat ini, paling banyak anak-anak usianya SD, kemudian usia SMP, SMA dan kuliah. “Balita 4 orang dan bayi 1 orang. Sisanya anak usia SD hingga kuliah,” sebutnya.
Imanuddin mengakui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom) sering memberikan bantuan bahan makanan (Bama) sebelum pandemi Covid-19. “Enam (6) bulan sering Pemkab Keerom berikan Bama. Tapi Covid-19 ini tidak ada ya,” bebernya.
Tak Ada Kendala Belajar Online
Saat disinggung mengenai pembelajaran online, menurut Imanuddin tidak ada kendala karena pihak panti menyediakan handphone (HP) untuk anak-anak belajar.
“Ya, kami sediakan HP untuk anak-anak. Alhamdulillah, tidak ada kendala dalam belajar. Tapi kendala kami hanya jaringan internet,” katanya.
“Kami dapatkan HP itu dari uang yang diberikan Hamba Allah SWT setiap ke sini. Kita kumpulkan baru kita beli HP dan paket data untuk anak-anak,” sambungnya lagi.
Ruangan asrama yang dipakai untuk tidur ini, lanjut Imanuddin, akan difungsikan untuk kamar tidur penghuni (anak-anak perempuan). “Supaya anak-anak ini tidak tidur berhempitan tetapi tidur lebih luas dan nyaman,” tuturnya.
Dari pantauan Bintang Papua, dua (2) ruangan tersebut sementara dibangun dan lantainya belum dikerjakan karena belum memiliki keramik, dindingnya belum di aci, atap seng masih terpasang sebagian dan aliran listrik belum ada untuk dua (2) bangunan tersebut.(yek)