JAYAPURA-Warga Kota Merauke yang diketahui berinisial PSP ditemukan tewas mengapung di kolam bekas galian di Jalan Irian Seringgu, Rabu (26/8) sekitar pukul 11.55 Wit.
Kapolres Merauke AKBP Ary Purwanto,SIK melalui Kasubbag Humas AKP Ariffin,S.Sos mengatakan penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh salah seorang warga yang hendak mancing di kolam tersebut.
“Dan diketahui PSP ini sebelum ditemukan tewas, tidak pulang ke rumah selama lima hari. PSP berprofesi sebagai juru parkir,” kata AKP Ariffin S.Sos melalui rilis yang diterima Bintang Papua Online, Kamis (27/8).
Dijelaskannya, dari keterangan warga yang pertama kali menemukan jenazah tersebut, melihat benda terapung di dalam kolam itu. Karena merasa curiga, warga tersebut mendekati benda yang mengapung itu. Dan ternyata benda yang mengapung itu adalah sesosok mayat dengan posisi tengkurap.
“Kemudian warga tersebut menghubungi pihak karyawan gudang pupuk. Kemudian, dirinya bersama karyawan pergi untuk memastikan informasi yang diperoleh. Setelah memastikan bahwa ada mayat, karyawan dari gudang itu langsung menghubungi SPKT Polres Merauke,” jelasnya.
Usai mendapatkan laporan tersebut, kata AKP Ariffin, anggota Polres Merauke langsung melakukan olah TKP.
“Saat tiba di TKP, posisi jenazah tersebut masih di dalam kolom, (sehingga) anggota kami mengevakuasinya ke pinggir kolam,” tuturnya.
“Tak lama berselang petugas dari RSUD Merauke datang untuk mengevakuasi jenazah ke kamar jenazah. Dan dilakukan otopsi luar oleh Urdokes Polres Merauke, dr. Rahmadani,” timpalnya.
Diungkapkannya, dari hasil otopsi pemeriksaan luar terhadap jenazah itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
“Jenazah diperkirakan sudah meniggal selama tiga hari,” bebernya.
Ditambahkannya, dari keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga dan tetangganya, korban sudah lima hari tidak pulang ke rumah. Serta Korban sedikit mengalami gangguan jiwa dan sering mengkonsumsi minuman keras (Miras).
“Kemungkinkan korban terjatuh ke dalam kolam bekas galian tersebut dan tidak bisa berenang. (Hingga) akhirnya, kelelahan dan tenggelam di dasar kolam,” pungkasnya.(nik