Anak-anak di Distrik Silimo Banyak yang Tak Dapat Baca dan Tuli
DEKAI-Mendapatkan ilmu belajar merupakan hak setiap siswa, namun fakta berkata lain. Lantaran tidak ada tenaga pengajar, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) beberapa sekolah di Distrik Silimo tidak berjalan baik.
Hal tersebut diungkapkan Habel Matuan, salah satu orang tua siswa ketika di temui media ini di Distrik Silimo, Kabupaten Yahukimo Sabtu (26/2).
Menurut Habel, Distrik Silimo terdapat tiga (3) SD dan satu SMP. Dan dari keempat sekolah tersebut, ia mengakui lantaran kekurangan tenaga pengajar hanya 1 SD dan SMP saja yang aktif. Dimana para pengajar merupakan tenaga honorer bukan PNS.
“Ada SD tiga dan SMP satu, tapi yang aktif itu SD Silimo dan SMP Silimo. Guru-guru itu honorer, yang ASN tidak ada,” ungkap Matuan.
Habel Matuan menambahkan akibat tidak ada tenaga pengajar para siswa tidak mendapatkan hak mereka sebagai siswa untuk belajar. Dan mengakibatkan para siswa tidak sekolah bertahun-tahun di kampung.
Matuan juga mengakui banyak guru-guru ASN yang ditugaskan di Distrik Silimo namun sampai dengan saat ini tidak pernah turun dan menjalankan tugas sebagai seorang guru.
“Mereka (guru-guru PNS,red) hanya datang saat ujian dan setelah memberikan ujian kembali lagi ke kabupaten. Akibatnya anak-anak kami banyak yang tidak bisa baca dan tulis,” mirisnya.
Selaku orang tua siswa, dirinya sangat menyesalkan sikap dari pada para guru-guru ASN yang ditugaskan di distrik tersebut. Guna menyikapi hal ini, ia berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas pendidikan agar memfasilitasi tenaga guru, untuk kembali melaksanakan tugas. Sehingga, anak didik yang ada di Distrik Silimo mendapatkan hak belajar sebagai siswa dengan layak.(lan)
