JAYAPURA-Polisi menaikkan status keamanan menjadi siaga satu di Kabupaten Boven Digoel, sejak pembakaran rumah calon bupati nomor urut dua, Chaerul Anwar oleh sekelompok massa di Tanah Merah, Senin (30/11) kemarin.
Sebanyak tiga kompi pasukan keamanan telah bersiaga di Tanah Merah. Sebagian dari kepolisian berjaga-jaga di Kantor KPU Boven Digoel.
“Status keamanan di Boven Digoel saat ini siaga satu. Kami terus berupaya mempersuasi massa yang kecewa agar tidak melakukan aksi yang merugikan dan mengganggu situasi keamanan,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal saat dihubungi dari Jayapura, Senin (30/11) sore.
Dia menyebut seorang anggota Brimob terkena anak panah yang dilepaskan oleh massa saat berada di Kantor KPU. Anak panah itu mengenai punggung korban, namun saat ini telah dirawat di rumah sakit umum daerah setempat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembakaran rumah Chaerul diduga lantaran massa tak terima atas keputusan KPU Pusat mengugurkan calon bupati Yusak Yaluwo yang dinyatakan tidak memenuhi syarat mengikuti Pilkada. Padalah, kandidat tersebut lolos dalam pencalonannya di kantor KPU setempat.
Pembakaran rumah bermula ketika massa beserta tim sukses yang diduga dari kubu Yusak berkonvoi di pusat Tanah Merah, ibu kota Boven Digul.
Massa berkumpul menyusul keputusan KPU RI pada Minggu (29/11), yang menyatakan pasangan Yusak Yaluwo-Yakob Weremba tidak memenuhi syarat mengikuti Pilkada. Hal itu karena status pencabutan hak politik Yusak sebagai narapidana kasus korupsi masih tersisa dua tahun dari total lima tahun. Yusak adalah bupati Boven Digoel periode 2005-2010.
Massa memulai konvoi dari posko pemenangan Yusak. Sekitar satu kilometer dari posko, massa pun membakar rumah pribadi milik Chaerul.
“Kami bersama TNI sudah berupaya mencegah aksi massa. Namun, massa yang berjumlah sekitar 400 orang ini tetap nekat membakar rumah tersebut,” kata Kamal.
Selain membakar rumah Chaerul, massa juga hendak merusak Kantor KPU Boven Digoel. Namun aksi tersebut digagalkan kepolisian dengan memukul mundur para massa.
“Mereka menggunakan senjata tajam seperti panah, lalu menyerang ke Kantor KPU. Akibatnya, salah satu anggota kami terluka akibat kena busur panah di punggung kiri,” ujar Kamal.(tmb)