JAYAPURA – Serah terima jabatan (Sertijab) sejumlah pejabat utama Polda Papua dan kapolres jajarannya digelar, Selasa (25/8) pagi.
Sertijab menyusul Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2248/VIII/KEP./2020 dan ST/2249/VIII/KEP./2020 serta ST/2245/VIII/KEP./2020 tanggal 3 Agustus 2020 dan Sprin Kapolda Papua Nomor: Sprin/595/VIII/KEP./2020 tanggal 10 Agustus 2020.
Pejabat yang diserahterimakan yakni Kombes Pol Aris Haryanto, Kombes Pol Drg. Agustinus Mulyanto Hardi T, AKBP Gustav Robby Urbinas dan AKBP Dr. Yuvenalis Takamully.
Kombes Pol Aris Haryanto yang menjabat sebagai Karo SDM Polda Papua menduduki jabatan baru sebagai Assessor SDM Kepolisian Madya TK. II SSDM Polri. Ia digantikan oleh Kombes Pol Ade Djadja Subagdja SIK yang sebelumnya menjabat sebagai Auditor Kepolisian Madya TK. III Itwasda Polda Papua.
Kombes Pol Drg. Agustinus Mulyanto Hardi T, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Dokkes Polda Papua, menduduki jabatan baru sebagai Kabid Dokkes Polda Sumatera Utara. Ia digantikan oleh Kombes Pol dr. Nariyana yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Dokkes Polda Banten.
Selain itu, berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2249/VIII/Kep./2020 Tanggal 3 Agustus 2020, AKBP Gustav Robby Urbinas dikukuhkan sebagai Kapolresta Jayapura Kota Polda Papua. Otomatis Ia mendapat kenaikan pangkat menjadi Kombes, pada awal 2021 mendatang.
Sementara, AKBP Juli Karre Pongbala yang sebelumnya menjabat P.S Kapolres Intan Jaya akan memasuki masa pensiun, dan digantikan oleh AKBP I Wayan G. Antara yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagdalprogar Rorena Polda Papua.
Berdasarkan Surat Perintah Kapolda Papua Nomor: Sprin/595/VIII/KEP./2020 tanggal 10 Agustus 2020, AKBP Dr. Yuvenalis Takamully yang sebelumnya menjabat Kasubdit II Dit Reskrimum Polda Papua meduduki jabatan baru sebagai Kapolres Tolikara, menggantikan AKBP Leonard Akobiarek yang akan meduduki jabatan baru sebagai Pamen Polda Papua.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam amanatnya menekankan kepada setiap Polres jajaran agar menjaga Kamtibmas seiring proses tahapan Pilkada pada 11 kabupaten di Papua.
“Antisipasi potensi gangguan dari kelompok kriminal bersenjata dan kelompok separatis politik. Sebab, ini akan mengancam proses tahapan Pilkada,” ujar Waterpauw.
Ia juga berpesan agar dalam mengawal distribusi logistik Pemilu nanti, setiap personil menerapkan protokoler kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. (tambunan)