JAYAPURA-Secara resmi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura memperkenalkan produk terbaru Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Robongholo.
Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengungkapkan produksi AMDK sudah dilakukan PDAM Jayapura sejak tahun 2018, namun musibah bencana alam banjir bandang yang terjadi pada Maret 2019 mengakibatkan kerusakan pada mesin pengolahan AMDK yang berada di Jalan Pos 7 Kampung Sereh Sentani, Kabupaten Jayapura tersebut.
“Pabrik rusak termasuk sumber airnya pun hancur total, tetapi seiring berjalannya waktu secara bertahap kami melakukan perbaikan pada jalan dan gedung, kemudian melakukan perbaikan terhadap peralatan yang ada. Syukur Alhamdulillah kita sudah bisa mengeluarkan produk AMDK ini,” kata Entis kepada Bintang Papua.online, Rabu (23/12)
Dengan diperkenalkannya kembali AMDK merek Robongholo dengan 3 kemasan yaitu kemasan gelas, botol 330 ml dan 600 ml, maka telah siap dikonsumsi oleh masyarakat lantaran telah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
“Harapan kami dengan kehadiran Robongholo ini bisa menambah alternatif masyarakat untuk memperoleh layanan air bersih,” ucap Entis.
Soal pemasaran kata Entis, PDAM Jayapura akan melakukan kerja sama dengan pihak swasta yang memiliki keahlian dalam pemasaran.
“Jadi keahlian itu yang membuat saya harus melakukan kerja sama, tetapi sudah tentu kerjasamanya atas izin dari Dewan Pengawas PDAM Jayapura. Intinya apapun yang kami lakukan dalam mengelola AMDK ini tujuan utama adalah bagaimana memberikan kontribusi maksimal dan menambah laba ke depan,” harapnya.
Menyoal permintaan Wali Kota Jayapura, Dr Benhur Tomi Mano,MM memunculkan satu produk lagi PDAM merek Nanwani kata Entis, masih membutuhkan kesiapan administrasi untuk siap edar, karena mengedarkan produk harus memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) dan izin dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Saya berharap masyarakat di Papua bisa beralih ke branch (merek) lokal ke produk terlebih akan ada proteksi terhadap AMDK Robongholo dan Nanwani untuk meningkatkan kearifan lokal,” pungkasnya.(sin)