BerandaRagamRibuan Orang Terbantu dengan Grup WhatsApp Koordinator Kendala Pulang Papua

Ribuan Orang Terbantu dengan Grup WhatsApp Koordinator Kendala Pulang Papua

Grup yang Diprakarsai oleh Budi Prodjonegoro Yokhu, Ibu Herlin Beatrix M Monim dan Yan Permenas Mandenas

JAYAPURA-Sebanyak 1.500 orang telah terbantu untuk dapat kembali ke Papua maupun Papua Barat dengan adanya grup WhatsApp Koordinator Kendala Pulang Papua yang dibuat setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mencabut pelarangan penutupan Bandara maupun Pelabuhan di masa karantina wilayah beberapa waktu lalu.

Pasalnya, sejak adanya pandemi Covid-19 (virus Corona) di Indonesia khususnya Provinsi Papua dan Papua Barat  menyebabkan penutupan akses transportasi udara dan laut oleh pemerintah maka ribuan orang dari Papua dan Papua Barat tertahan di luar Tanah Papua dalam jangka waktu yang lama.

Tentu dalam kondisi seperti ini masyarakat membutuhkan informasi yang ter-update mengenai perkembangan kapan dibukanya Bandara maupun Pelabuhan. Oleh sebab itu, grup WhatsApp Koordinator Kendala Pulang Papua dibentuk untuk memberikan informasi atau bertukar informasi, mengenai pemulangan ke Papua dan Papua Barat dari luar Tanah Papua.

Salah satu tokoh Papua yang menginisiasi dibentuknya grup WhatsApp Koordinator Kendala Pulang Papua, Budi Prodjonegoro Yokhu menyampaikan dirinya bersama anggota DPR Papua, Ibu Herlin Beatrix M Monim dan anggota DPR RI, Pak Yan Permenas Mandenas memprakarsasi dibuatnya grup ini.

“Ya, grup ini sebenarnya untuk membantu masyarakat, mahasiswa, pegawai pemerintahan, anggota dewan yang tertawan di luar Papua karena penutupan akses transportasi akibat virus Corona yang ingin pulang ke Papua maupun Papua Barat tetapi tidak tahu perkembangan informasi yang ada,” jelas Budi Prodjonegoro Yokhu ketika dihubungi Bintang Papua, Jumat (24/7).

Sehingga menurutnya, dengan adanya grup WhatsApp ini maka informasi kepulangan sekecil apapun dapat diketahui oleh anggota grup dan dapat di share ke rekan maupun keluarga mereka yang kebetulan betada di luar Papua.

“Data yang kami punya sekitar 1.500 orang sudah sangat terbantu untuk pulang ke Tanah Papua. Jadi setiap keberangkatan laut maupun udara selalu di update di dalam grup. Update-nya pun dengan nama-nama penumpang yang ingin balik ke Papua dan Papua Barat,” tuturnya.

Dijelaskan lebih jauh, informasi yang ada di dalam grup begitu lengkap baik dari persyaratan balik ke Papua, Papua Barat maupun sebaliknya. “Karena di dalam grup ini ada orang Pemda, anggota dewan (sehingga) sangat membantu masyarakat mencari informasi untuk dapat kembali ke tempat asalnya,” terang Budi Prodjonegoro Yokhu.

Disinggung mengenai anggota grup yang keluar, menurutnya itu sangat bagus untuk membuat kesempatan untuk orang lain dapat bergabung ke dalam grup ini.

“Ya, kami senang sekali karena dengan mereka keluar membuat orang lain dapat bergabung ke dalam grup. Saya jelaskan, mereka keluar dari grup karena mereka telah tiba dengan selamat ke Papua maupun Papua Barat,” tegasnya.

Dikatakan Budi Prodjonegoro Yokhu, memang awalnya dirinya ingin menginformasikan kepada anggota, ketika sampai bisa keluar dan orang lain yang masih berada di luar Tanah Papua bisa bergabung ke dalam grup.

“Tapi tanpa diinformasikan juga, mereka pikir urusan sudah selesai ya mereka keluar sendiri, saya pikir tidak ada masalah,” tuturnya.

Ada anggota grup yang mengharapkan untuk grup ini terus eksis, kata Budi Prodjonegoro Yokhu, pihaknya berencana bulan Agustus ketika semuanya sudah normal maka akan akan dibubarkan tetapi kalau anggota grup menginginkan grup ini tetap ada maka akan dipenuhi.

“Kalau ada permintaan untuk grup ini tetap eksis, ya mungkin karena mereka anggap kita sudah seperti keluarga karena tuntutan-tuntutan mereka dalam grup dapat kita bantu (sehingga) mereka menganggap untuk grup ini jangan dibubarkan. Kita juga berpikir untuk membubarkan grup ketika semua sudah pulih, tetapi kalau ada permintaan itu maka kita ikuti permintaan masyarakat untuk grup ini tetap ada,” kata pria yang saat ini tengah menempuh pendidikan Strata Dua (S2) di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat.

Budi Prodjonegoro Yokhu menyampaikan terima kasih kepada Ibu Herlin Beatrix M Monim dan Pak Yan Permenas Mandenas yang bersama-sama memprakarsai dibuatnya grup WhatsApp Koordinator Kendala Pulang Papua.

“Terima kasih ya buat Ibu Herlin dan Pak Yan. Dan Luar biasa apresiasi dari berbagai pihak dengan adanya grup ini karena sangat membantu masyarakat yang ingin pulang ke daerah asal di Papua dan Papua Barat. Pemerintah daerah pun merespon positif,” akunya

Percakapan paling menojol dalam grup menurut Budi Prodjonegoro Yokhu, jadwal kapal/pesawat, pengurusan administrasi kepulangan yang sesuai dengan protokol kesehatan. “Rapid dan Swab Test, kalau KTP Non Papua bagaimana syaratnya untuk ke Papua, mungkin itu yang saya lihat banyak diperbincangkan.(yud)

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!