JAYAPURA-Tim Kesehatan Pusat Pelatihan Provinsi (Puslatprov), Komite Olahraga Nasional Indonsia (KONI) Papua hingga saat ini belum menyerahkan hasil rapid test atlet PON.
Sekretaris Umum (Sekum) KONI Papua, Kenius Kogoya,SP,M.Si mengatakan hasil rapid test jika sudah keluar, maka sudah bisa dilakukan Training Center (TC) sentralisasi.
“Kami KONI masih menunggu hasil rapid test yang dilakukan oleh teman-teman tim kesehatan Puslatprov. Jika hasilnya sudah keluar, maka mereka yang masuk dalam daftar atlet utama langsung masuk TC sentralisasi. Sementara atlet kategori madya nanti melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing,” terang Kenius kepada wartawan, Kamis (18/6).
Untuk itu, Kenius berharap agar hasil rapid test semua bisa keluar dalam bulan ini, sehingga pelaksanaan TC bisa segera di gelar.
“Kami masih menunggu hasil rapid test, kalau ada hasilnya reaktif, maka tentu akan ditangani oleh tim kesehatan,” ujarnya.
Dijelaskan, TC sentralisasi selama pandemi Covid-19, Puslatprov KONI Papua tetap akan menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah.
“Nama-nama atlet utama atau atlet potensial dari 37 cabang olahraga (Cabor,red) yang dipertandingkan di PON, sudah final dari 1.028 atlet sebanyak 445 orang yang dikategorikan sebagi atlet utama yang akan melakukan TC sentralisasi,” tegasnya.
Ditegaskan Kenius, lagi KONI dan Puslatprov tidak menerima usulan atlet atau pelatih dari Cabor lagi.
Dengan demikian, kata Kenius, 445 atlet madya yang masuk dalam Surat Keputusan (SK) itulah yang akan melanjutkan TC sentralisasi.
Sementara 583 atlet lainnya (atlet Madya), akan melakukan latihan desentralisasi di rumah masing-masing.
“Untuk itu hak-hak atlet disamakan semua, tidak ada perbedaan, baik atlet utama maupun madya,” tutupnya.(berti)
