JAYAPURA-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI telah mencabut pembatasan penerbangan penumpang di empat bandara di Papua. Terkait dengan itu, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Dr Yunus Wonda, SH,MH meminta pimpinan PT Angkasapura I Bandara Sentani mematuhi aturan pembatasan sosial terkait penerbangan dan pelabuhan yang telah diputuskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama para bupati dan wali kota.
“Ini keputusan Pemerintah Provinsi Papua dan seluruh kabupaten/kota (sehingga) semua yang beroperasi di Bumi Cenderawasih harus tunduk pada keputusan itu,” tegasnya.
“Jangan anda bikin statement-statement bahwa kita tunggu arahan dari pusat. Tidak ada itu, ini demi kepentingan keselamatan masyarakat di atas Tanah Papua ini,” sambungnya.
Dijelaskannya, PT Angkasapura I tidak perlu menunggu konfirmasi dari pusat, karena dasar hukumnya adalah keputusan Pemprov Papua.
“Sudah berhenti. Ini adalah keputusan untuk menyelamatkan penduduk di Tanah Papua. Kita tidak bicara persoalan ekonomi, kita tidak bicara persoalan apa-apa, tapi kita bicara persoalan kemanusiaan. Persoalan mati hidupnya orang. Jadi apapun yang diputuskan Pemerintah Provinsi Papua maka semua orang yang hidup di Tanah Papua harus tunduk,” katanya.
Menurutnya, kebijakan yang diambil itu semata-mata hanya untuk mencegah Virus Corona di Papua.
“Untuk itu saya tegaskan lagi sebagai Wakil Ketua DPRP, pimpinan PT Angkasapura I Bandara Sentani, anda harus tunduk pada keputusan yang sudah dibuat Pemerintah Provinsi Papua,” ujarnya.
Dijelaskan, pembatasan ini adalah pembatasan sosial bukan lockdown. Karena jika lockdown banyak hal yang menjadi konsekuensi dan banyak hal yang harus dipersiapkan.
“Ini hanya pembatasan sosial selama 14 hari. Rakyat Papua tidak akan mati dalam 14 hari tetapi mereka akan mati ketika virus itu masuk ke Papua,” ucapnya.
Yunus Wonda juga mengimbau masyarakat Papua untuk mematuhi apa yang diminta pemerintah. Ketika pemerintah sudah melakukan pembatasan sosial masyarakat jangan terprovokasi. Masyarakat juga mesti belajar hidup disiplin tidak bisa hidup sembarang-sembarang lagi.
“Imbauan saya ini kepada seluruh masyarakat Papua untuk sementara waktu kita hargai nyawa lebih penting dari semuanya. Untuk sementara waktu kita tidak perlu bicara bagaimana kalau saya begini atau bagaimana kalau saya begitu,” tuturnya.
Yunus Wonda menambahkan, masyarakat harus menghindari Virus Corona karena sangat mematikan dan belum ada obat yang bisa menghentikannya.
“Kalau tidak ada keperluan yang mendesak sebaiknya tinggal di rumah. Kita harus bersama-sama untuk bisa mencegah agar virus ini tidak lagi merajalela di Papua. Cukup 7 orang yang dinyatakan positif Corona di Papua. jangan bertambah lagi,” pungkasnya.(nik)