JAYAPURA – Kalah 2-0 di final tenis lapangan nomor tunggal putri saat menghadapi Aldila Sutjiadi dari Jawa Timur , Priska Madely Nugroho meminta maaf kepada masyarakat Papua.
“Mohon maaf, saya belum bisa mempersembahkan medali emas untuk Papua,” ujar Priska sambil meneteskan air mata usai bertanding di arena Tenis Sian Soor di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (7/10/2021).
Priska Madelyn merupakan atlet tenis nasional yang memperkuat Papua di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dan bermain di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.
“Pertandingan sangat sengit. Aldila bermain agresif sehingga bisa memenangkan pertandingan tapi saya senang sudah bisa memberikan yang terbaik untuk Papua,” ujar Priska.
Priska berharap kedepan, kemampuannya dalam cabang olahraga tenis terus meningkat sehingga memenangkan pertandingan dalam setiap kejuaraan.
“Terimakasih banyak sudah mendukung saya. Maaf saya belum bisa memberikan apa-apa buat Papua,” ujar atlet peraih emas di kejuaraan Australia Terbuka Junior 2016.
Pelatih tim tenis Papua, Yovi Arifdha, mengakui kekuatan Jatim lebih kuat dari Papua yang masih belum banyak pengalaman, dan ditambah lagi adanya Covid-19 sehingga tidak ada turnamen tenis untuk mencari pengalaman.
“Target kami satu emas di PON Papua ini, yaitu di nomor tunggal putri tapi kami gagal meraihnya. Jatim lebih baik karena kualitas tim nasional lebih baik dan berpengalaman,” ujar Yovi.
Yovi berharap atlet tenis Papua lebih giat lagi latihan dan mengasah kemampuan lewat turnamen untuk menambah pengalaman, karena sangat penting untuk menjadi atlet profesional. (Humas PB PON XX/nk)