JAYAPURA – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang sedianya dihelat pada 2020 terpaksa harus diundur ke September 2021. Lantaran mewabahnya covid-19 di tanah air termasuk Papua. Terkait dengan itu, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Sinut Busup mengatakan, dengan diundurnya PON Papua ke 2021 berarti masa kerja panitia menjadi 6 tahun berjalan. Sehingga, pelaksanaan PON pada 2021 mendatang tidak boleh terkesan biasa-biasa saja melainkan harus spektakuler.
“Iya pelaksanaannya harus megah jangan biasa-biasa saja karena waktu persiapankan sudah sangat cukup. Kita juga harus bersyukur karena PON diundur ke 2021,” kata Sinut Busup via ponselnya, Sabtu (6/6).
Dikatakannya, segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan PON Papua, mulai dari venue, penginapan, konsumsi, transportasi dan sarana penunjang lainnya harus ditangani dengan baik. Sehingga pada saat pelaksanaan PON Papua tidak ada keluhan yang keluar dari mulut para kontingen maupun tamu yang datang menyaksikan langsung PON Papua.
“Kita harus buktikan sebagai tuan rumah yang baik. Jadi semua persiapan harus dimantapkan mulai dari sekarang jangan bilang nanti 2021,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk pembangunan venue pun harus selesai di 2020. Sehingga pada 2021 tinggal melakukan perawatan saja. Serta seluruh venue harus memiliki genset sebagai antisipasi jika dalam pertandingan ada gangguan listrik milik PLN.
“Semua harus kelar 2020. Nanti 2021 hanya perawatan saja. Jadi sekali lagi harus wow pelaksanaan PON Papua,” pungkasnya.(nik)