JAYAPURA – Polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pascakebakaran yang menghanguskan deretan kios di Blok B Pasar Induk Youtefa di Kelurahan Waimhorock, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (21/7) dini hari.
Sebanyak 93 kios dan 328 lapak terbakar di pasar tersebut. Kerugian material diperkirakan mencapai puluhan miliar.
Hal ini disampaikan Kapolresta Jayapura Kota melalui Kasubbag Humas AKP Jahja Rumra, Selasa (21/7) siang. Pihaknya juga masih menunggu laporan kerugian dari para pemilik kios yang menjadi korban kebakaran.
Jahja Rumra memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa kebakaran hebat tersebut. Pihaknya pun masih memintai keterangan dari warga setempat guna mengungkap penyebab kebakaran.
“Tidak ada korban jiwa dan luka-luka dari kejadian kebakaran tersebut, namun ditaksir kerugian material kurang  lebih Rp. 1 miliar,” kata Jahja di Markasnya, Selasa siang.
Jahja menuturkan, kebakaran diketahui pihaknya sekitar pukul 02.30 WIT. Petugas piket serta Kepala SPK Polsek Abdpura Aiptu Samuel Dogopia yang mendapat laporan pun langsung menuju lokasi kebakaran.
Tak lama kemudian, Kapolsek Abepura AKP Clief Gerard Duwith mendatangi Pasar Youtefa sekaligus berkoordinasi dengan petugas kebakaran Kota Jayapura, serta pemadam kebakaran Brimob dan Polda Papua.
“Ada 4 unit kendaraan Damkar Pemkot Jayapura, 3 unit dari Brimob, Polresta dan Polda. Sekitar pukul 05.00 WIT api dapat dipadamkan, namun sampai tadi pagi pukul 07.00 masih dilakukan penyemprotan untuk mendinginkan lokasi kebakaran,” jelas Jahja.
Sementara, lanjut dia, pihak pemilik kios yang menjadi korban kebakaran telah membuat laporan polisi guna proses penyelidikan dan pengungkapan kebakaran tersebut.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang melanda Blok B Pasar Induk Youtefa terjadi sekira pukul 01.30 WIT. Puncak api membesar dan merembes ke kios lainnya berlangsung pada pukul 03.00 WIT.
Kabid Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Margaretha Kirana mengatakan berselang beberapa menit saat kebakaran, pihaknya telah tiba di lokasi kejadian. Namun, pemadaman api belun dapat dilakukan lantaran aliran listrik di sepanjang Los belum padam.
Menurutnya, kebakaran kali ini adalah yang terbesar setelah sebelumnya hal yang sama terjadi di Pasar Induk Youtefa.
“Personil dan mobil kami sudah tiba di lokasi pada pukul 01.30 WIT. Melihat listrik belum padam sehingga kami belum bisa masuk memadamkan api,” kata Margaretha. (tambunan)