JAYAPURA-Petani Kampung Arsopura, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua melakukan panen perdana jagung kering sebanyak 60 ton, Minggu (1/11).
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keerom, Sunar menjelaskan pada saat masa pandemi, para petani kesulitan memasarkan hasil tanamnya berupa palawija (tanaman pertanian selain padi) karena daya beli masyarakat menurun.
Melihat hal tersebut kata Sunar, pihaknya berinisiatif mencari solusi dan menemukan bila ada peluang menanam jagung kering yang pasarnya terbuka luas di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Setelah dilakukan refokusing dan realokasi anggaran, tersedia dana Rp 7 miliar untuk mengatasi dampak ekonomi Covid-19 yang kemudian direalisasikan untuk membeli bibit jagung, pestisitda, alat tanam dan panen.
“Ada 64 kelompok tani yang melaksanakan kegiatan kampung sentra jagung dengan menggunakan dana dari hasil realokasi anggaran Covid-19. Total sebanyak 1.128 petani yang terlibat kegiatan ini,” ujar Sunar.
Arsopura termasuk dari salah satu dari 38 kampung di Kabupaten Keerom yang melaksanakan program sentra jagung dengan total luas lahan mencapai 1.000 hektare.
Ia menyampaikan para petani menggunakan benih jagung unggulan dalam kegiatan penanaman yakni Nakula Sadewa. Hasil produksinya mencapai sekitar 5 ton per hektare.
“Kami memilih jagung karena masa tanam hanya 100 hari dan tidak mudah busuk. Kami telah berkoordinasi dengan salah satu koperasi petani di Blitar. Rencananya kami akan memasok jagung ke sana dengan kualitas kadar air mencapai 14 persen,” papar Sunar.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun,SE,MM mengatakan hasil panen perdana jagung mencapai 60 ton. Ia juga sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan panen perdana jagung di Arsopura. Ia menilai kegiatan ini dapat menggerakkan para petani untuk tetap produktif di tengah kondisi perekonomian yang terdampak Covid-19.
“Dalam kegiatan ini menggunakan alat yang modern. Misalnya mesin untuk menanam dan mesin panen jagung. Dampaknya, petani lebih menghemat biaya untuk menyewa tenaga yang mencapai Rp 200.000 per orang setiap hari, ” kata Ridwan saat hadir langsung untuk meresmikan panen jagung di lahan seluas 12 hektare pada Minggu (1/11).
Menurut dia program ini harus terus berlanjut dan dia akan membantu mengkoordinasikan hal tersebut di tingkat provinsi.(berti)