JAYAPURA-Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait mengutuk keras pelaku penembakan terhadap seorang guru di Kabupaten Puncak, Kamis (8/4) kemarin.
Dia mengungkapkan, situasi penembakan yang terjadi di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, itu membuat guru lainnya khususnya non-Papua menjadi tidak nyaman. Hal itu dikhawatirkan berdampak pada para guru yang bertugas di daerah pedalaman lainnya.
“Kami berharap agar pihak keamanan setempat dapat segera mengungkap, mengejar dan menangkap pelaku pembunuhan atau penembakan tersebut, agar tidak meresahkan warga dan tenaga pendidik di daerah itu,” ujar Sohilait kepada wartawan di Kota Jayapura, Jumat (9/4).
Dia menyayangkan aksi brutal tersebut. Sebab, mencari guru untuk ditempatkan di daerah Pegunungan Papua sangat sulit. Bahkan, jumlahnya pun sangat terbatas. Sementara pendidikan di Papua sangat penting untuk membangun SDM yang berkualitas.
Sohilait mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Wakil Gubernur dan Sekda Papua. Hal ini untuk mengambil langkah antisipasi potensi kejadian serupa.
“Selanjutnya adalah berkoordinasi dengan jajaran Polda Papua untuk memberikan jaminan keamanan kepada guru-guru yang hingga kini masih berada di Beoga,” katanya.
Sohilait meminta Pemerintah Kabupaten Puncak segera mengevakuasi para guru yang bukan warga setempat ke Timika. Kemudian dikumpulkan di satu tempat yang dianggap aman.
“Ini bukan kejadian pertama tenaga pendidik tewas. Kami pikir guru tidak pernah ada masalah dengan TNI, Polri maupun Kelompok Kriminal Bersenjata manapun (sehingga) kami sangat mengutuk keras peristiwa ini,” tegasnya.
Dinas Pendidikan Privinsi Papua mengimbau kepada tenaga pendidik yang bertugas di wilayah rawan konflik agar menjaga diri masing-masing. Warga setempat juga diimbau membantu menjaga keamanan para guru yang berjasa dalam memajukan SDM masyarakat Papua.
Sebelumnya, Polda Papua melaporkan seorang guru bernama Oktovianus Rayo (43) tewas setelah ditembak anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau TPN-OPM di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Kamis (8/4) pagi.
Menurut keterangan saksi yang juga tetangga korban, Oktovianus ditembak saat menjaga kios di rumahnya, sekira pukul 09.30 WIT.
“Anggota KKB datang dengan membawa senjata laras pendek dan langsung menembak korban sebanyak dua kali mengenai rusuk kanan dan tembus, (sehingga) mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Kamis (8/4) sore.
Melihat kejadian tersebut, wakil kepala sekolah serta tetangga korban yang berada di TKP merasa ketakutan sehingga melarikan diri. Namun, kedua saksi sudah ditemukan oleh masyarakat dalam keadaan aman.
Menurut Fakhiri, pelaku merupakan KKB di bawah komando Sabinus Waker yang sedang menuju ke Ilaga atas undangan Legakak Telenggen, pimpinan KKB di wilayah itu. Dalam perjalanan, kelompok ini sengaja melakukan penembakan terhadap warga sipil yang belakangan diketahui seorang guru.
Kini, aparat keamanan yang berada di Distrik Beoga tengah melakukan pendekatan persuasif. Kapolda tengah menyusun kekuatan personilnya untuk dikirim ke Ilaga untuk langkah penindakan.
“Saya berharap ada interpensi dari kepala daerah guna menyelesaikan permasalahan ini sehingga yang bukan masyarakat Ilaga bisa dikeluarkan dari daerah tersebut,” ujarnya. (tmb)