JAYAPURA-Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Dr. Yunus Wonda,MH mengutuk kejadian penembakan yang dilakukan oleh aparat di Timika pada Senin (13/4) lalu. Dimana 2 warga sipil harus meregang nyawa setelah tertembus timah panas aparat.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini,” kata Yunus Wonda via selulernya, Rabu (15/4).
Menurut Yunus Wonda, penembakan terhadap 2 warga sipil yang diketahui bernama Roni Wandik dan Eden Armando Debari merupakan perbuatan terkutuk.
“Kejadian seperti ini tidak pernah berhenti, terus terjadi. Air mata, tangisan dan darah terus mengalir. Peristiwa ini sangat tidak manusiawi. Kenapa terus lakukan penembakan ke warga sipil,” tuturnya.
Warga sipil, kata Yunus Wonda harus dijaga dan dilindungi. Bukan untuk dibunuh. Oleh karena itu, Yunus Wonda meminta TNI-Polri lakukan pendekatan profesional dalam menjalankan tugas di Bumi Cenderawasih.
“Masyarakat sipil harus kita jaga. Terus kalau begini kemana mereka mau mengadu,” ujarnya.
Ditambahkannya, sudah sangat banyak Orang Asli Papua (OAP) yang menjadi korban penembakan di atas tanah mereka sendiri.
“Yang menjadi pertanyaan kami kenapa harus ditembak mati? Kan bisa dilumpuhkan (sehingga) proses hukumnya jelas. Kita tahu benar tidak itu KKB (TPN-OPM,red) atau warga sipil,” tanyanya.
Sekadar diketahui, kedua korban ini diduga ditembak oleh aparat yang bertugas dalam operasi penindakan dan penegakkan hukum Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada, Senin (13/4) sekitar pukul 16.00 WIT. Keduanya ditembak saat sedang mencari ikan di areal mile 34, Kabupaten Mimika.(nik)