Nyawa Manusia di Tembagapura Jauh Lebih Penting dari Operasi Tambang
JAYAPURA-Rencana pemanggilan pimpinan PT Freeport Indonesia di Jayapura terkait tingginya pasien positif Covid-19 (virus Corona) di Tembagapura, areal kerja tambang PT Freeport Indonesia mendapat tanggapan dari Wakil Ketua II DPR Papua, Edoardo Kaize.
Edoardo Kaize mengatakan dipanggil atau tidak sebenarnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua cukup memerintahkan PT Freeport Indonesia untuk jangan ada aktivitas tambang serta dihentikannya penerbangan khususnya karyawan Freeport.
“Kalau gubernur tidak bisa, ya dari Jakarta saja. Freeport ini kan perusahaan Multi Nasional dan urusannya Jakarta (sehingga) kalau Pemprov Papua mau panggil bicara-bicara itu biasa tapi kalau Jakarta yang panggil itu baru luar biasa,” tegas Edo sapaan Edoardo Kaize saat ditemui Bintang Papua, Rabu (6/5) di Arso Kota, Kabupaten Keerom.
Menurut Edo, kalau PT Freeport Indonesia ingin terus operasi di tengah pandemi Covid-19 islahkan, tetapi keputusan semua ada di tangan pemerintah. “Kalau pemerintah bilang berhenti, ya harus berhenti, jangan melawan karena ini menyangkut hak hidup orang banyak di Papua,” katanya.
Dikatakan politisi PDI Perjuangan ini, hak hidup orang di Tembagapura, Kabupaten Mimika jauh lebih penting dari operasi tambang.
“Kita sudah tutup bandara, tetapi mereka (PT Freeport Indonesia,red) masuk dengan pesawat sendiri. Mereka pikir punya pesawat sendiri jadi bisa seenaknya, padahal sebenarnya tidak boleh dan harus mengikuti kebijakan yang telah diambil pemerintah daerah,” ujarnya.
Edo menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia harus mengikuti aturan Pemerintah Republik Indonesia dan jangan buat aturan Amerika Serikan di republik ini.
“Ini Republik Indonesia (sehingga) harus mengikuti aturan negara ini. Amerika saat ini sangat tinggi orang yang positif Corona, itu karena mereka tidak mau ikut aturan,” tutupnya.(yud)
