JAYAPURA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura berencana menggunakan rotan atau tongkat untuk mendisiplinkan warga Kota Jayapura yang mengabaikan protokoler kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Wali Kota Jayapura, Dr Benhur Tomi Mano,MM mengatakan pihaknya meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jayapura menyiapkan rotan atau tongkat. Rotan atau tongkat itu digunakan untuk mendisiplinkan masyarakat Kota Jayapura.
“Sebab orang yang bandel harus dilawan juga dengan keras supaya ada terapi kejut. Karena selama ini kalau hanya dengan selebaran kertas tidak penting. Kerja bersih-bersih kota, pakai rompi itu mereka anggap hal biasa,” kata Wali Kota Benhur Tomi Mano, Selasa (4/8).
“Mungkin dengan pakai rotan ini bisa merubah disiplin serta perilaku warga Kota Jayapura. Karena mungkin mereka lebih menghormati tongkat yang pendek yang akan kena di tulang belakang atau kaki,” timpalnya.
Ditegaskannya, tindakan tegas itu dilakukan ke masyarakat Kota Jayapura yang tidak menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Dan juga bagi warga Kota Jayapura yang tidak mematuhi pembatasan waktu serta protokoler kesehatan. “Kami akan bubarkan dengan tongkat tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, penggunaan tongkat atau rotan dalam menertibkan masyarakat bukan mencontohi langkah India.
“Tapi juga tetap kami akan lakukan pendekatan humanis. Tongkat itu akan kita lakukan kepada orang-orang yang tidak disiplin untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura,” ujarnya.
Ditambahkannya, tindakan penertiban dengan menggunakan tongkat atau rotan akan dilakukan satu atau dua hari ke depan. Dan yang terpenting, orang yang memegang tongkat ini tidak dalam keadaan dipengaruhi alkohol.
“Jadi tidak langsung main pukul. Ada langkah-langkah yang kita akan atur. Mungkin dengan rotan tingkat penyebaran virus Corona di Kota Jayapura dalam waktu satu atau dua Minggu ke depan menurun, kita akan lepas atau simpan tongkat. Kalau lemah dengan surat tidak mempan. Ini salah satu cara,” pungkasnya.(nik)