KEEROM-Kontestan Liga III, Persiker Keerom sedang mempersiapkan diri menghadapi kompetisi yang rencananya bergulir bulan Oktober mendatang.
Namun sayang, tim yang diarsiteki mantan pemain nasional John Kanipa tidak mendapat parhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom.
Hal inilah yang membuat persiapan mereka yang telah memasuki dua (2) bulan (persiapan tim terhenti karena Covid-19 dan baru kembali melakukan latihan) agak sedikit terkendala.
Head Coach Persiker Keerom, John Kanipa mengaku bahwa Pemkab Keerom tidak memberikan perhatian serius terhadap tim ini.
“Apa yang saya mau bilang lagi, Pemda (Pemerintah Daerah,red) tidak memberikan perhatian. Saya sendiri juga loyalitas untuk pegang tim ini,” kata John Kanipa kepada Bintang Papua usai timnya melakukan uji coba dengan tim sepak bola PON Papua yang berkesudahan 0-4 untuk kemenangan tim sepak bola PON Papua, Sabtu (22/8).
Yudhi/Bintang Papua
Pemain Persiker Keerom berjibaku dengan pemain sepak bola PON Papua dalam laga uji coba di Lapangan sepak bola Swakarsa, Keerom yang dimenangkan tim sepak bola PON Papua, Sabtu (22/8)
Dia membeberkan kata orang tim Persiker Keerom hebat dan banyak uang, padahal kenyataannya tidak sama sekali. “Kami belum digaji (hingga) saat ini,” mirisnya.
John Kanipa menceritakan bahwa kompetisi Liga III sebelum dihentikan PSSI, Persiker Keerom sudah juara pool dan top score-nya pun dari timnya.
“Sebenarnya kita harus bermain dengan Persemi Mimika kalau dihitung-hitung. Kita harus diadu, tapi kok tiba-tiba Persemi Mimika yang disuruh berangkat,” kenang mantan pelatih Perseman Manokwari itu dengan sedikit kesal dengan sistem yang digunakan panitia pelaksana.
Pemain-pemain Persiker Keerom kata John Kanipa, masih dapat turun bermain, itu artinya usia mereka masih cukup untuk mengikuti Kompetisi Liga III tahun ini.
“Rata-rata pemain kami kelahiran 1998 dan masih bisa bermain. Dan pemain senior kami ada tiga orang, di uji coba ini juga mereka ada kami turunkan,” terangnya.
Saat disinggung mengenai akomodasi hingga transportasi pemain, menurutnya, dirinya yang menanggung sejauh ini. “Kita kan training center berjalan (sehingga) uang taksi pemain sementara saya yang tanggung sambil menunggu kucuran anggaran dari Pemda,” terangnya lagi.(yud)
