JAYAPURA-Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengekspor listrik ke negara tetangga Papua Nugini (PNG) untuk membantu mengatasi kesulitan listrik yang dialami di Kantor Perbatasan PNG (Border Post) Wutung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, BNPP RI, B. Mathilda Pusung di Jayapura, Jumat, mengatakan saat ini Kantor Perbatasan PNG di Wutung untuk mengatur perlintasan orang dan barang kesulitan listrik.
“Saat ini Kantor Perbatasan PNG kesulitan listrik sehingga mereka batasi pengunjung dari PNG ke Indonesia melalui pintu masuk Skouw,” katanya.
Menurut dia, dengan kondisi yang ada beberapa Minggu terakhir membuat pihak Otoritas Kantor Perbatasan PNG di Wutung mengeluarkan aturan untuk hari pasar yang awalnya tiga kali seminggu dikurangi menjadi dua kali dalam seminggu untuk warganya dapat berkunjung ke Indonesia.
“Awalnya hari pasar tiga kali Selasa, Kamis dan Sabtu namun dengan kondisi listrik susah akhirnya mereka membatasi orang dan barang yang mau masuk ke Indonesia dengan hanya Selasa dan Sabtu,” ujarnya
Dikatakan, Jumat 21 Juli 2023 di PLBN Skouw telah dilakukan rapat koordinasi terkait ekspor listrik ke Wutung PNG bersma BNPP PLBN Skouw, Konsulat RI di Vanimo, instansi terkait, (CIQS) serta Konjen PNG di Jayapura bersama Otoritas PNG.
“Kami telah melakukan tandatangan berita acara kesepakatan dengan pihak PLN untuk melakukan kerja sama ekspor listrik melalui PLBN Skouw ke Border Post Wutung PNG serta beberapa pemukiman warga PNG yg berada di Kampung Wutung PNG,” jelasnya.
“Rapat Koordinasi dilakukan untuk membahas teknis pelaksanaan ekspor listrik ke PNG sesuai perintah dan arahan presiden ketika melakukan kunjungan kerja dalam lawatan ke Port Moresby PNG pada 5 Juli 2023 lalu,” sambungnya.
Dia menambahkan informasi untuk mengurangi hari pasar dari tiga hari seminggu menjadi dua hari seminggu sudah disampaikan ke pihak Indonesia dalam hal ini PLBN Skouw.
“Sudah disampaikan dan kita hanya menyesuaikan saja karena memang kondisinya tidak memungkinkan,” katanya.
Sekadar informasi perubahan hari pasar yang diterapkan oleh Otoritas Pemerintah PNG sudah berlangsung 2-3 Minggu terakhir.(yud)