SENTANI-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jayapura, Papua menyebut pelabuhan kontainer Depapre sudah dapat beroperasi tahun depan karena ruas jalan yang selama ini menjadi hambatan telah atau sementara dikerjakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jayapura Alpius Toam mengatakan faktor yang menghambat pengoperasian pelabuhan peti kemas Depapre karena faktor jalan, namun saat ini ruas jalan penghubung itu sementara dikerjakan sejauh 11 km.
“Kami pastikan kalau jalan (Depapre-Dosai, Kabupaten Jayapura, Papua) di 2023 sudah selesai dikerjakan maka pelabuhan kontainer tahun depan sudah dapat operasi,” katanya, Rabu (30/8).
Alpius menyebut alokasi dana untuk Dinas PUPR Kabupaten Jayapura tahun ini berjumlah Rp125 miliar untuk pembangunan infrastruktur di daerah setempat.
“Kenaikan anggaran kami cukup signifikan karena tahun lalu hanya Rp78 miliar dan 2023 kenaikannya dua kali lipat,” ujarnya.
Alpius menjelaskan kenaikan dana tersebut karena adanya usulan yang dilakukan untuk pengembangan konektivitas mendapat tambahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Tambahan itulah yang membuat anggaran pembangunan di kami meningkat cukup tinggi untuk pengerjaan konektivitas, air bersih dan sanitasi,” katanya.
Dia menambahkan ada tiga jembatan yang sementara dikerjakan yakni di Kertosari, Dosai dan Maribu Tua sehingga pengerjaannya kalau sudah selesai berarti mobil kontainer sudab bisa melewatinya.
“Jalan Depapre-Maribu serta jembatan itu dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura sesuai dengan mekanisme yang ada,” ujarnya.
Pelabuhan kontainer atau peti kemas berada di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua dan diperkirakan tahun depan sudah dapat difungsikan.(iko)
