SENTANI-Pedagang martabak sagu orang asli Papua (OAP) yang berjualan pada Festival Baku Timba di Kabupaten Jayapura meraup keuntungan Rp500 ribu per hari.
“Kegiatan sudah berlangsung lima hari (Jumat-Selasa) dan kami peroleh pendapatan kotor per hari kurang lebih Rp500 ribu,” kata Sipora Novita Sorontauw pemilik Outlet UMKM Walri Masata Papua di Sentani, Selasa.
Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu pedagang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah ini mendagangkan hasil kulinernya.
“Sangat baik sekali karena dapat mempromosikan produk lokal kami di iven sebesar ini dengan berbagai olahan kuliner dari teman-teman nusantara lainnya,” ujarnya.
Dia mengakui harga pendaftaran di kegiatan ini Rp3 juta sangat mahal bagi mereka pedagang UMKM OAP, namun dapat memberikan pendidikan berdagang, bersaing dengan baik.
“Kalau saya sendiri tidak mampu untuk bayar tetapi dengan kakak saya kita patungan untuk ikut, karena di sini dilatih bersaing secara sehat dengan kuliner pilihan yang terbaik,” katanya.
Sipora menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura hanya mengambil satu stan dan terdapat sembilan UMKM yang mendagangkan barangnya tersebut.
“Makanya kita tidak bisa gabung karena terlalu banyak UMKM dalam satu stan, sehingga saya dengan kakak inisiatif dengan dana pas-pasan untuk berjualan sendiri,” ujarnya.
Sipora berharap kegiatan seperti ini pemerintah dapat menggelarnya tanpa biaya pendaftaran sehingga hasil kuliner UMKM masyarakat di 139 kampung depat dipasarkan.(iko)