JAYAPURA – Pemuda Adat Papua mendukung keputusan pemerintah pusat yang menunjuk Dance Yulian Flassy menjadi Sekda definitif Provinsi Papua.
Penunjukan ini menyusul Surat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor: R.314/Adm/TPA/09/2020 perihal salinan Kepres Nomor 159/TPA Tahun 2020 tentang pengangkatan pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Provinsi Papua.
Surat tersebut ditujukan kepada Gubernur Provinsi Papua di Jayapura tertanggal 24 September 2020 oleh Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Ketua Umum Pemuda Adat Papua, Yan Christian Arebo menilai langkah Presiden Joko Widodo memutuskan Sekda definitif Provinsi Papua, sudah sangat tepat.
Sebab, sudah cukup lama jabatan tersebut diisi Penjabat Sementara, sejak serah terima jabatan dari Hery Dosinaen kepada Pjs Ridwan Rumasukun, pada 7 April 2020 lalu.
Selain itu, kemampuan Dance Yulian Flassy dalam menjalankan roda pemerintahan sudah tak diragukan lagi. Flassy memiliki segudang pengalaman saat menjabat Sekda Tolikara, Provinsi Papua, dan Sekda Sorong Selatan di Provinsi Papua Barat.
“Gubernur Papua sebelumnya telah menyampaikan ke media bahwa yang punya wewenang memutuskan Sekda Definitif Papua adalah presiden. Presiden Jokowi telah menunjuk Dance Yulian Flassy sebagai Sekda Definitif. Itu harus dihormati siapa pun, jangan ada lagi polemik,” ujar Arebo kepada Bintang Papua lewat gawainya, Sabtu (34/10).
Arebo mengimbau kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Provinsi Papua agar mentaati dan melaksanakan petunjuk presiden. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak sibuk berpolemik soal jabatan Sekda Papua, mengingat status Dance Yulian Flassy saat ini sebagai Sekda Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat.
“Masyarakat jangan mau terkecoh opini publik terkait Sekda Provinsi Papua. Tim seleksi tentunya sangat ketat dalam melakukan assesmen, juga menjaga independesinya.”
“Siapa pun yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Sekda definitif Papua, itulah yang terbaik bagi pemerintahan, dan masyarakat harus berbesar hati menerimanya,” pesan Arebo.Yan
Ia menambahkan, nasionalisme dan loyalitas setiap orang terhadap negara sangat diperhitungkan dalam proses pemberian tugas dan tanggungjawab, atau penghargaan dalam bentuk jabatan.
*Jejak Rekam Dance Yulian Flassy
Segudang prestasi pernah ditorehkan Dance Yulian Flassy untuk mengharumkan nama Papua di kancah nasional dan internasional. Di antaranya, Flassy pernah membuka Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Wamena, di era Gubernur Papua Jaap Solossa.
Lewat kecerdasan intelektualnya ini telah Ia lakukan jauh sebelum Papua terlihat makin berkembang seperti sekarang ini. Flassy konsen meningkatkan Sumber Daya Manusia lewat pendidikan.
Flassy pernah menjadi penghubung kerjsama LAN RI dengan Badan Diklat Provinsi Irian Jaya (sekarang Papua)Â dan juga menjadi penghubung kerjasama Pemda Jayawijaya dengan LAN RI. Semuanya dalam rangka Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur Daerah.
Pada saat itu Demianus Siep, salah satu kandidat Sekda Papua, masih menjabat sebagai Kepala Bagian Kepegawaian Kabupaten Jayawijaya.
Atas prestasinya, Flassy kemudian terpilih menjadi Asisten Program Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman untuk bidang Desentralisasi. Di samping itu memfasislitasi Studi Banding Pejabat Irian Jaya (Papua) dan Pejabat Pusat Untuk Seminar Desentralisasi Villa Borsiq Berlin Jerman. (tambunan)