OPM: Silahkan TNI dan Polri kejar kami. Kami tetap lawan karena ini tanah kami
JAYAPURA-Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melancarkan tembakan di kawasan Bandara Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (25/9) siang.
Tembakan diarahkan ke rombongan aparat gabungan, sekira pukul 12.15 WIT, usai mengantarkan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Matius Fakhiri terbang ke Timika.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui di Jayapura membenarkan peristiwa itu. Ia memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa kali ini.
“Kontak tembak terjadi sekitar pukul 12.15 WIT setelah anggota kami mengantar keberangkatan bapak Wakapolda Papua,” kata Kamal kepada sejumlah wartawan, Jumat (25/9) malam.
Kamal menuturkan, tim gabungan yang dipimpin AKP Ferdinant Numberi dalam perjalanan pulang usai mengantar Wakapolda, ditembak dari arah kiri jalan oleh KKB.
“Kemudian aparat gabungan melakukan tembakan balasan ke arah tembakan, disusul dengan penyisiran,” jelasnya.
Kamal mengatakan situasi keamanan pasca-penembakan di Sugapa, kembali kondusif. Aparat gabungan TNI-Polri terus intens melakukan patroli untuk mengantisipasi potensi gangguan dari KKB.
Dia berharap situasi keamanan di Intan Jaya segera pulih kembali agar aktivitas masyarakat berjalan normal. Selain itu, tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan kelompok tersebut baik kepada aparat keamanan maupun warga sipil.
“Masyarakat ingin hidup damai dan jauh dari tindakan kekerasan apapun. Kami mengajak seluruh warga Intan Jaya untuk sama-sama menjaga situasi Kamtibmas kondusif,” ujarnya.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), Sebby Sambom mengakui pihaknya mengeluarkan tembakan di kawasan Bandara Bilogai, Distrik Sugapa.
Laporan penembakan disampaikan Undius Kogoya selaku komandan lapangan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPN-OPM.
“Kami masih ambil posisi di dalam kota dan tidak lari ke hutan. Silahkan TNI dan Polri kejar kami. Kami tetap lawan karena ini tanah kami,” ujar Sebby. (tambunan)