JAYAPURA-Rentetan teror yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau KKB hingga tewasnya beberapa nyawa yang tak berdosa di Kabupaten Puncak beberapa pekan terakhir ini mendapat tanggapan dari Majelis Rakyat Papua (MRP).
MRP sebagai representasi kultural orang asli Papua, yang memiliki wewenang tertentu dalam rangka perlindungan hak-hak orang asli Papua dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya, pemberdayaan perempuan, dan pemantapan kerukunan hidup beragama.
Ketua MRP, Timotius Murib mengatakan tragedi yang terjadi baru-baru ini di daerah pegunungan oleh TPN-OPM kepada guru ini adalah bentuk kekerasan yang fatal dan pihaknya sudah membentuk tim untuk penyelesaian kasus ini.
“MRP sebagai lembaga kenegaraan yang melindungi Orang Asli Papua (OAP) mengutuk aksi-aksi KKB (TPN-OPM,red),” tegas Murib kepada wartawan, Jumat (16/4).
Oleh sebab itu, Murib meminta TPN-OPM agar jangan baku tembak dan melakukan kekerasan di depan masyarakat.
“Tragedi ini menyebabkan masyarakat di pegunungan trauma dan sangat menyayangkan, karena mereka tidak menerima hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” mirisnya.
Apalagi kata Murib dengan rentetan peristiwa ini masyarakat tidak benar-benar menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dengan munculnya aksi penembakan seorang guru dan pembakaran sekolah.
“Menembak seorang guru itu sama halnya seperti memusnahkan generasi penerus orang Papua,” pungkasnya.(ber)
Selamat siang BPK saya mau daftar diri CPNS