JAYAPURA-Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memberikan kesan mendalam bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Keerom. Ia menyerahkan 1.850 paket sembilan bahan pokok (Sembako) kepada ribuan warga di Distrik Arso dan Distrik Arso Barat, Kamis (18/2) siang.
Rupanya penyerahan bantuan ini jadi berkah tersendiri bagi Waterpauw. Tak disangka, kegiatan sosial bagi warga Kampung Yanamaa PIR 1 dan Kampung Warbo, bertepatan turunnya Surat Telegram Kapolri yang mengangkat Jenderal Polisi Asal Papua Barat ini menduduki jabatan Kabaintelkam Polri, di Jakarta. Pangkat bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen) akan disematkan ke pundaknya.
Selain Sembako, Polda Papua dan TNI juga mengadakan pelayanan kesehatan gratis bagi warga Kampung Yanamaa di Distrik Arso. Sebab, ini adalah distrik yang mengalami banjir terparah akibat luapan Sungai Tami di daerah itu. Ratusan personel gabungan TNI-Polri juga dikerahkan membersihkan sejumlah lokasi penting di kawasan Arso.
Kepala Kampung Yanamaa PIR 1, Arie Frits Deda mengatakan saat banjir, air menggenang hingga setinggi orang dewasa. Menurutnya, banjir terjadi karena meluapnya air Bendungan Koya Timur di Kota Jayapura sampai ke kampungnya. Akibatnya, ratusan warganya sempat diungsikan ke lokasi yang aman di daerah itu.
“Kendala kami adalah ketika terjadi hujan, air pembuangan pada Bendungan Koya Timur meluap sampai ke sini hingga banjir. Kami harapkan Kapolda dapat menjembatani aspirasi kami ke tingkat Provinsi,” ujar Deda menyampaikan aspirasi warganya ke Waterpauw di halaman Balai Kampung Yanamaa, Senin (18/2) siang.
Sejak air surut dan warga kembali ke rumah masing-masing, pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari menjadi kendala utama. Bahkan warga Kampung Yanamaa harus menampung air hujan untuk mandi.
“Kami menggunakan air hujan. Oleh sebab itu kami mengharapkan ada kerja sama Pemerintah Kabupaten Keerom dan Provinsi (sehingga) dapat menyediakan air bersih,” harap Deda seraya mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang selama ini tak henti membantu warga mengadapi banjir.
Deda menambahkan terdapat 1.242 jiwa warga Kampung Yanamaa PIR 1, Distrik Arso. Jumlah ini terdiri dari 390 Kepala Keluarga.
Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menyatakan kunjungannya kali ini ke Keerom adalah untuk membantu meringankan beban masyarakat yang kesulitan akibat banjir, beberapa waktu lalu.
“Bantuan yang diberikan ini sebagai bakti kami TNI-Polri kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Keerom,” ujarnya.
Waterpauw mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembalakan hutan atau alih fungsi lahan yang menjadi penyangga Sungai Tami. Dia juga mendorong masyarakat Keerom berembuk memetakan situasi kampungnya, sehingga mengetahui kondisi rill yang berakibat banjir meluas apabila intensitas hujan tinggi.
“Saya mengimbau warga agar tetap waspada dan hati-hati dalam pemanfaatan hutan. Perlu evaluasi agar tidak terjadi banjir. Saya harap Kepala Kampung dan masyarakat bisa memanfaatkan teknologi saat ini untuk mengetahui kondisi cuaca (sehingga) cepat diantisipasi,” pesan mantan Kapolda Sumatra Utara itu.
Waterpauw memastikan TNI-Polri siap membantu masyarakat atas musibah yang terjadi. Misalnya, mendorong pemerintah dalam mengambil kebijakan penanganan banjir. Warga juga diminta melaporkan kepada pihak kepolisian, apabila ada perusahaan nakal yang diduga mencemari atau merusak lingkungan.
Pelaksana Harian Bupati Keerom, Drs. Irwan mengucapkan terima kasih kepada TNI-Polri atas bantuan yang diberikan kepada warga terdampak banjir di wilayahnya. Irwan mengaku jika banjir sering terjadi akibat hujan di Keerom selama ini. Namun, kali ini cukup besar.
“Mari kita bangkit dan beraktivitas kembali. Pemerintah tentu tidak akan tinggal diam. Saya yakin berkat sumbangsih dari TNI-Polri dapat memberikan berkah bagi kita semua,” ujar Irwan di hadapan ratusan warga yang hadir.
Sejak 4 Februari 2020 lalu, Pemerintah Kabupaten Keerom menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, setelah sejumlah distrik terendam banjir. Status tersebut berakhir pada hari ini, Kamis (18/2).
“Setelah itu kami akan kami evaluasi lagi,” kata Irwan.
Irwan menyebut, 1.000 warga dari beberapa distrik mengungsi saat banjir bercampur lumpur melanda daerah Keerom. Terdapat lebih dari empat titik pengungsian bagi warga yang rumahnya terendam.
Catatan Pemda Keerom pada Rabu (10/2) lalu, terdapat 175 orang ditampung di Gedung Pramuka, di PIR 1 itu 398 orang, di Gereja Katolik Arso Kota 75 orang, dan Kampung Sorong 111 orang. Semuanya memilih pulang setelah air surut.
“Untuk memenuhi kebutuhan pangan korban banjir, Pemerintah Kabupaten Keerom telah membuat dapur umum di Gedung Pramuka Arso Swakarsa,” jelasnya.
Pantauan Bintang Papua di Kampung Yanamaa dan Warbo, Irjen Paulus Waterpauw tak sendirian saat menyerahkan bantuan paket Sembako. Ia didampingi Aslog Lanud Silas Papare Jayapura, Kolonel David, Komandan Pomal Lantamal X Jayapura, Letkol Wahyu serta pejabat utama Polda Papua dan jajarannya. Bupati Keerom terpilih, Piter Gusbager juga hadir menyambut kedatangan rombongan TNI-Polri.(tmb)