BerandaKilas PapuaMeski Menhub Buka Akses Penerbangan, Papua Tetap Tutup

Meski Menhub Buka Akses Penerbangan, Papua Tetap Tutup

JAYAPURA-Pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi yang membuka akses penerbangan secara nasional, hal itu tidak berlaku untuk Papua.

Pasalnya, dengan jumlah pasien positif Covid-19 di Papua setiap harinya mengalami peningkatan maka akses penerbangan dan pelabuhan keluar masuk ke Papua sementara ditutup khusus untuk penumpang. Sementara pengiriman barang baik melalui laut maupun udara tetap berjalan.

Wakil Gubernur (Wagub) Papua, Klemen Tinal,SE,MM menegaskan bahwa mungkin untuk saat ini, transportasi angkut penumpang belum bisa ke Papua, akan tetapi kalau barang silahkan seperti selama ini diterapkan.

“Untuk penumpang memang kita tutup kendati setiap hari pasien positif Covid-19 di Papua bertambah 10 dalam tiga Minggu terakhir ini,” terang Wagub Papua, Klemen Tinal kepada wartawan di Kota Jayapura, Jumat (8/5).

Dikatakan, untuk pembukaan seluruh akses penerbangan yang disampaikan Menhub RI Budi Karya Sumadi merupakan kebijakan dari Pemerintah Pusat.

“Jadi kebijakan itu bersifat umum artinya kalau menteri mengambil kebijakan itu secara umum dan secara nasional, nanti kita sebagai wakil pemerintah pusat di daerah akan menerjamahkan sesuai dengan kondisi objektif yang ada di masing-masing daerah,” tuturnya.

Wagub Klemen menuturkan, histori dari penyebaran Corona ini kalau dilihat itu dari cluster luar, seperti dari Banudng atau Jawa Barat, Gowa, Sulawesi Selatan.

“Selain dari cluster itu, ada juga yang mereka pergi keluar berlibur, historinya tidak ada yang tiba-tiba muncul di Papua, dari situ baru menyebar,” ujarnya.

Oleh karena itu, dengan sejarah seperti ini maka sementara penerbangan penumpang belum bisa, namun penerbangan barang tidak masalah karena membawa alat-alat, bahan–bahan yang dibutuhkan.

“Tetapi untuk masyarakat sipil yang tidak punya kepentingan di Papua untuk sementara kami belum bisa izinkan demi kebaikan masyarakat, karena kita juga harus tahu kesiapan kita, kondisi rumah sakit, peralatan, SDM para medis di Papua juga terbatas,” paparnya.

Jadi, lanjut Wagub Klemen, jika semakin banyak orang datang kemampuan daerah untuk mengatasi hal seperti itu belum bisa dengan melihat semua aspek yang ada, maka untuk sementara belum mengizinkan.

“Jadi apa yang menteri sampaikan itu sangat baik, disampaikan secara umum, bukan semua wajib, tetapi imbauan beliau kita ikuti sesuai kondisi yang ada,” pungkasnya.(berti)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!