JAYAPURA-Yosep Sike (29) warga Kampung Jufo Cecil, Distrik Assue, Kabupaten Mappi dilaporkan tewas dibunuh kakak iparnya yakni Kaitanus (30) warga Kampung Piyai Distrik Obaa. Kejadian tersebut terjadi di Kampung Jufo Besar, Minggu (23/8) sekitar pukul 13.00 WIT.
Kapolres Mappi AKBP Cosmos Jeujanan mengatakan pembunuhan tersebut berawal dari permasalahan keluarga. Yang mana sebelumnya korban melakukan pemukulan terhadap istrinya yang merupakan adik angkat pelaku.
“Jadi kronologis kejadian pembunuhan tersebut berawal dari permasalahan keluarga. Kejadiannya di Kampung Jufo Besar, Minggu (23/8) sekitar pukul 13.00 WIT,” kata AKBP Cosmos Jeujanan melalui rilis yang diterima Bintang Papua Online, Selasa (25/8).
Dijelaskannya, sebelum kejadian korban dari arah Kampung Jufo Kecil menumpang ketinting (Perahu Tradisional) ke Kampung Jufo Besar untuk menjemput istrinya. Setelah sampai di Kampung Jufo Besar, korban langsung menuju ke kampung tersebut dengan memegang parang sambil marah-marah. Mendengar korban marah-marah, salah seorang warga kampung tersebut yakni Markus pergi memanggil pelaku yang berada di kompleks pelabuhan.
“Setelah itu, pelaku pulang kerumahnya untuk mengambil parang dan kampak dan menemui korban yang saat itu berada di rumah Pilemon,” ujarnya.
Sesampainya pelaku di rumah Pilemon, langsung melempar kampak yang di bawahnya kedinding rumah sambil berkata “kenapa kamu pukul saya punya adik perempuan sampai dia datang kemari?”.
Korban pun langsung menebas pelaku dua kali mengunakan parang di bagian tangan dan perut. Dan dibalas oleh pelaku dengan menebas korban juga dengan parang di bagian dagu tembus sampai leher. “Korban langsung lari namun terjatuh,” ucapnya.
Melihat korban terjatuh sambung Cosmos Jeujunan, pelaku langsung melarikan diri ke dalam hutan.
“Pukul 15.50 WIT, anggota kami di Polsek Asgon yang di pimpin oleh Kanit Reskrim AIPTU Ronny Djoenso beserta Kepala Puskesmas Distrik Assue dr. Marganti Nainggolan menuju TKP melakukan olah TKP,” tuturnya.
Tak lama berselang, lanjut AKBP Cosmos, sekitar pukul 17.45 WIT keluarga korban berjumlah sekitar 30 orang dari Kampung Jufo Kecil tiba di TKP dengan membawa alat tajam untuk mencari pelaku dan ingin melakukan pembakaran serta pengrusakan terhadap tempat tinggal pelaku. “Untung anggota kami dapat mencegahnya,” bebernya.
Ditambahkannya, anggotanya masih melakukan penjagaan di TKP untuk mengantisipasi keluarga korban bertindak anarkis.
“Pelaku juga mengalami luka potong di bagian tangan dan perut (sehingga) tidak menutup kemungkinan pelaku meninggal dunia,” pungkasnya.(nik)