JAYAPURA-Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX DR Yunus Wonda mengatakan, dari empat asrama mahasiswa yang direncanakan akan digunakan menampung kontingen PON XX, hanya mahasiswa Pegunungan Bintang (Pegubin) yang menolak asramanya digunakan. Sedangkan untuk Asrama Mimika masih menunggu keputusan dari badan pengurus asrama tersebut.
“Ya tadi mahasiswa Puncak Jaya dan Tolikara sepakat setuju arsamanya digunakan untuk menampung kotingen PON XX. Sedangkan mahasiswa Pegunungan Bintang menolak,” kata Yunus Wonda ketika memberikan keterangan pers usai melakukan hearing dengan mahasiswa Timika, Kamis (12/3) kemarin.
“Mereka bukan menolak saya sebagai ketua PB PON. Tetapi mereka menolak agenda PON XX. Itu sikap dan hak mereka kita tidak bisa paksakan,” sambungnya.
Lanjut Yunus Wonda, dirinya tidak tahu pasti alasan mahasiswa asrama Pegunungan Bintang menolak penggunaan asramanya untuk menampung kontingen PON XX.
“Untuk alasan detail kita tida tahu pasti. Tapi intinya saya sudah dengar langsung dari mereka,” ucapnya.
Sedangkan untuk Asrama Timika, pihaknya masih menunggu keputusan badan pengurus. Sebab keputusan ang diambil bukan keputusan perorangan tetapi keputusan bersama.
“Puji Tuhan kami di Asrama Timika mereka bisa menerima kami, tapi nanti mereka putuskan karena harus rapat pengurus. Apapun keputusan mereka kami terima. Dan saya akan sampaikan ke pemerintah dalam hal ini bupatinya,” tuturnya.
Ditambahkan, dalam perenovasian asrama-asrama yang digunakan untuk menampung kontingen PON XX, akan melibatkan penghuni asrama.
“(Sehingga) tidak perlu kita cari orang untuk kerja dari luar tapi kita berdayakan penghuni asrama,” tutupnya.(nik)