JAYAPURA–Mahasiswa Papua (eksodus) dari berbagai kota studi di Indonesia yang sampai saat ini berada di Papua berkomitmen “ogah” balik ke tempat studi.
Ketua Posko Umum Papua Eksodus, Yusni Iyowau mengatakan komitmen menetap akibat peristiwa rasis di Tanah Papua dan di luar Papua masih terasa dan tercium bau yang mengancam harkat dan martabat Orang Asli Papua (OAP).
“Sikap kami masih jelas, kami masih tinggal di Papua, tidak ada pikiran lain. Kami tetap di Papua,” tegas Yusni Iyowau kepada Bintang Papua melalui pesan Messangger Facebook, Kamis (5/11).
Menurutnya, dalam menyikapi situasi eksodus, dalam beberapa minggu ke depan, mahasiswa eksodus akan membaca sikap, apakah menetap atau tidak. Tetapi, untuk sementara ini kata Yusni, mahasiswa eksodus belum mempunyai sikap ketemu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua atau siapapun.
“Sikap kami untuk kembali dan minta ke Pemprov (Papua,red), itu bukan sikap kami. Kami masih ada di tanah air,” tegasnya lagi.
Sementara Hero Gobai, salah satu aktivis mahasiswa di USTJ menyatakan dirinya beserta Mahasiswa USTJ siap mendukung dan membantu mahasiswa eksodus dalam berbagai kegiatan hingga target tercapai sesuai yang diharapkan.
“Intinya, kami siap mendukug dalam gerakan (hingga) diskusi ilmiah baik di dalam kampus maupun di luar kampus,” tandasnya.(lex)