JAYAPURA – Tim seleksi Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Yahukimo jalur otonomi khusus, dinilai tidak profesional dalam rekrutmen seleksi berkas DPRK dan diluar dari juknis, hal tersebut disampaikan Ketua LMA Yahukimo Paulus Senik dan mantan Ketua LMA Yahukimo Marinus Yalack.
“Oleh karena itu, masyarakat Kab.Yahukimo mendesak kepada MRP Papua Pegunungan untuk segera lakukan pembatalan dan rekrut ulang wakil rakyat, karena DPRK merupakan bagian dari regulasi kebijakan undang-undang Otsus,” kata Paulus dalam rilisnya yang diterima redaksi Sabtu (15/02).
“Tuntutan kami, MRP Provinsi Papua Pegunungan segera tinjau ulang kinerja Timsel DPRK kabupaten Yahukimo yang tidak profesional dan diluar dari mekanisme yang ada,” ungkapnya.
“Timsel DPR K Yahukimo harus segera membatalkan hasil seleksi berkas, karena Timsel meloloskan peserta yang pernah terlibat dalam Pileg 2024. Dan masih ada peserta yang terindikasi terlibat sebagai pengurus partai politik,” tegasnya.
Ia juga menyarankan, kepada pihak yang dikorbankan oleh pansel, untuk mendata peserta yang aktif sebagai anggota partai politik yang diloloskan dalam tahapan seleksi berkas dan tidak terlibat dalam pengurus partai politik.
“Mendata dan memastikan peserta Pileg 2024 yang diloloskan dalam tahapan seleksi berkas DPRK, karena belum sampai 5 tahun, lalu diloloskan. Mendata berkas yang lengkap dan kurang lengkap,” katanya.
Jika tidak ditanggapi, lanjutnya, akan mengajukan protes pembatalan dengan people power / masa aksi.
“Pengurus LMA kabupaten Yahukimo menolak yang Lolos adminitrasi calon pengangkatan jalur kursi otsus DPRK kabupaten Yahukimo, karena mereka yang lolos hampir 85 persen adalah tim pemenangan bupati Yahukimo,” tegasnya.
Pansel tidak mengakomodir calon anggota DPRK yang benar- benar diberikan rekomendasi resmi oleh LMA Yahukimo.
“LMA kabupaten Yahukimo minta Pansel bersikap adil dan proposional, daerah yang saat Pileg 2024 calegnya tidak masuk atau tidak memiliki wakil rakyat agar diberikan peluang,” katanya.**