JAYAPURA – Kontak tembak antara aparat TNI dengan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) atau disebut kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) terjadi di Distrik Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (29/3).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun dua anggota TNI dilaporkan mengalami luka akibat terjatuh dari mobil saat berusaha membalas tembakan anggota OPM.
Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Parluhutan Sianipar mengakui, adanya kontak di Pegunungan Bintang yang merupakan wilayah hukumnya. Lokasi kejadian tak jauh dari Bandara Oksibil.
“Memang benar ada kontak tembak (di sana), namun wilayah itu sudah dikuasai anggota kami. Aktifitas penerbangan sudah berlangsung aman,” kata Kolonel Sianipar saat dihubungi dari Kota Jayapura, Minggu malam.
Pasca kontak tembak, kata Sianipar, sejumlah anggota TNI langsung ditempatkan di sekitar lokasi kejadian.
“Sementara dua anggota kami sudah dievakuasi ke Jayapura dan dirawat di RS Martin Indey,” jelasnya.
Pihaknya pun masih mendalami motif penembakan tersebut. Sedangkan situasi keamanan di wilayah itu sudah kembali kondusif.
Sebelumnya, Senin (22/3), TPN OPM juga menembaki pesawat CASA CN-2909 milik TNI Angkatan Udara yang membawa bahan bangunan dan makanan milik Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang.
Penembakan terjadi ketika pesawat hendak mendarat di Bandara Oksibil. Tujuh peluru milik kelompok separatis itu bersarang di tubuh pesawat tersebut.
Juru Bicara OPM, Sebby Sambom mengakui adanya kontak tembak pihaknya dengan aparat TNI, Minggu sekira pukul 04.00 WIT. Ia mengklaim jika seorang anggota TNI tewas dalam peristiwa itu.
“Laporan ini telah dikonfirmasi pimpinan TPN OPM Ngalum Kupel yang bermarkas di Pegubin pukul 12.00 WIP, siang tadi,” kata Sebby dalam keterangan tertulisnya kepada Bintang Papua, Minggu malam.
“Dua anggota kami juga terkena tembakan aparat keamanan Indonesia, di bagian kaki dan paha,” pungkasnya. (tambunan)
