BerandaHukrimKodam dan Polda Harus Usut Kasus Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani

Kodam dan Polda Harus Usut Kasus Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani

JAYAPURA-Tertembaknya Pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya menjadi perhatian banyak pihak. Hal itu dikarenakan, adanya saling tuduh antara TNI dan TPN-OPM yang melakukan penembakan tersebut.
Oleh sebab itu, Panitia Khusus (Pansus) Kemanusian Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) meminta agar Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua segera mengusut siapa pelaku yang sebenarnya.
“Kami Pansus Kemanusiaan DPRP dengan hormat meminta pihak terkait seperti Pangdam dan Kapolda bisa menyikapi terhadap pelaku penembakan Pendeta Yeremia Zanambani,” kata Ketua Pansus Kemanusiaan DPRP, Feryana Wakerkwa saat memberikan keterangan pers di salah satu hotel di Kotaraja, Selasa (22/9).
Lanjut Feryana, pihaknya juga berharap ada keseriusan dalam menangani kasus seperti ini. Lebih khusus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani. Sebab, penembakan terhadap hamba Tuhan di Papua bukan yang pertama kali. “Cukup sudah jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” ujarnya.
Feryana pun kembali berharap Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua, pimpinan DPR Papua, MRP memerintahkan Kapolda dan Pangdam untuk mengusut kasus ini.
“Kami juga minta kalau memang Indonesia mau orang Papua bangga menjadi warga Indonesia, harus perlakukan kami sama seperti saudara nusantara lainnya. Jadi kami berharap tidak terjadi lagi pembunuhan di Tanah Papua,” pintanya.
Wakil Ketua Pansus, Namantus Gwijangge mengatakan seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi.
Lanjut Namantus, perintah Presiden RI Ir H. Joko Widodo untuk penanganan keamanan di Papua harus jelas.
“Mereka yang melawan sekalipun kalau ditangkap itu harus dibina tidak ditembak,” tuturnya.
Ditekankannya, petugas keamanan baik TNI/Polri yang ditugaskan di daerah konflik di Papua, harus lebih mengutamakan pendekatan kemanusiaan.
“Seharusnya kalau ada tindakan seperti ini terlebih dahulu harus ada konfirmasi kepada pimpinan yang di Papua. (Sehingga) pendekatan yang dibangun jauh lebih baik,” ucapnya.
Ditambahkannya, kalau kejadian seperti ini terus terjadi, negara harus berhati-hati. Sebab bisa menjadi bomerang bagi negara. Apalagi saat ini Papua dalam pantauan dunia internasional.
“Dengan kejadian ini mempertajam perhatian dunia ke Papua,” tandasnya.
Sementara itu, anggota Pansus Kemanusiaan DPRP, Emus Gwijangge mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun ke TKP untuk mengumpulkan data yang akurat.
“Pasti tim harus ke lapangan untuk memastikan, karena ada kelompok yang bertikai (sehingga) dalam waktu dekat kami bisa ambil data,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam mengumpulkan data di TKP pihaknya akan menggandeng pihak gereja, keamanan, bupati dan DPRD serta masyarakat setempat. “Intinya kami mengutuk keras pelaku penembakan ini,” tegasnya.
“Memang kita harus turun lapangan karena dari pihak aparat keamanan bilang bukan mereka pelakunya, sedangkan di sisi lain TPN OPM menuduh pihak keamanan. Dan begitu sebaliknya. Prinsipnya kami tidak mau ada korban masyarakat yang mati sia-sia apalagi hamba Tuhan. Jadi kami berharap semua pihak harus menahan diri,” sambung Paskalis Letsoin yang juga anggota Pansus Kemanusian DPRP.(nik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer

Komentar Terbaru

error: Content is protected !!