Petrus Pigai: Pejabat di Wilayah Meepago Harus Kasih Contoh
JAYAPURA-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Daerah Pemilihan (Dapil) III (Wilayah Meepago), Petrus Pigai meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai untuk sementara menutup jalan tepatnya di kilo meter 100 Nabire-Paniai.
“Tutup total. Mengingat di Nabire sudah ada 3 warga yang dinyatakan positif terpapar virus Corona,” kata Petrus Pigai ketika menghubungi Bintang Papua via selulernya, Minggu (19/4).
Selain itu, lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pejabat Paniai harus memberikan contoh ke masyarakat untuk tetap tenang di rumah.
“Saya dapat informasi dari masyarakat di sana kalau pejabatnya biasa turun ke Nabire. Ini tidak boleh, harus kasih contoh ke masyarakat,” ujarnya dengan nada kesal.
Oleh sebab itu, Petrus Pigai menegaskan, yang bisa lalu lalang adalah kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), mobil pengakut Sembako, mobil pengangkut alat kesehatan dan ambulance. Lain daripada itu tidak boleh.
“Mau bupati, wakil bupati, ketua DPRD atau pejabatkah juga tidak boleh. Tetap tenang di rumah sambil memantau keadaan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Petrus Pigai, hal ini harus dilakukan sebab, jika virus Corona sudah sampai di Kabupaten Paniai akan sangat berbahaya sekali. Mengingat infrastruktur dan alat kesehatan di sana belum memadahi.
Kendatu demikian, sambung petrus, dirinya memberikan apresiasi kepada para bupati di wilayah Meepago yang telah memberikan bantuan dana untuk Rumah Sakit Umum Daerah Nabire. Sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di wilayah Meepago.
“Saya harap sekali penutupan akses jalan kilo meter 100 bisa dilakukan. Menunggu (hingga) keadaan berangsur pulih,” harapnya.
Petrus pun menambahkan, penutupan jalan juga harus dilakukan di jalan trans- Papua Nabire-Manokwari. “Ini harus dipertegas. Jangan sampai kecolongan lagi,” pungkasnya.(nik)