WAMENA – Wisatawan diharapkan bisa membantu mempromosikan keberadaan dan keunikan Lembah Baliem ke seluruh dunia, dengan harapan bisa menjadi daya tarik dunia, hal tersebut disampaikan Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, saat pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke 31, Senin (07/08) di Usilimo Wamena.
Dikatakannya, Festival Budaya Lembah Baliem merupakan agenda tahunan di sektor pariwisata.
“FBLB sempat fakum selama dua tahun akibat covid 19 dan tahun 2022 dilaksanakan dalam lingkup kecil mini Festival Budaya Lembah Baliem,” katanya.
Diakuinya tahun 2023, digelar besar-besaran yang diikuti oleh seluruh distrik se Kabupaten Jayawijaya.
“Festival Budaya Lembah Baliem, momen yang ditunggu oleh masyarakat dan wisatawan, karena sangat unik menarik, jadi sayang kalau dilewatkan,” ungkapnya.
Di FBLB akan menampilkan beberapa atraksi budaya tradisional suku Dani, sebagai ciri khas masyarakat di Lembah Baliem yang dikemas menjadi lebih menarik.
“Saya berharap, kepada peserta festival untuk memberikan suguhan atraksi budaya yang terbaik dan menarik, sehingga para wisatawan dapat mengenal budaya Lembah Baliem dan menjadi daya tarik untuk kembali berkunjung,” ungkapnya.
Selain atraksi budaya, juga disuguhkan pameran UMKM yang menampilkan berbagai produk unggulan masyarakat Jayawijaya, baik kerajinan tangan juga berbagai kuliner.
“FBLB akan diakhiri dengan karnaval budaya noken street fashion, yang merupakan program baru unggulan FBLB, yang akan menampilkan hasil karya anak muda Jayawijaya di bidang fashion desainer dengan bahan dasar noken,” katanya.
Sekedar diketahui, Festival Budaya Lembah Baliem ke 31 berlangsung dari tanggal 07 hingga 09 Agustus 2013 di Usilimo, dan tanggal 10 Agustus 2013 Karnaval Budaya Noken Street Fashion sebagai penutup rangkaian FBLB.**
