JAYAPURA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng Bank Papua agar mempercepat penyaluran dana untuk PISEW dan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas)/Pedesaan Padat Karya di wilayah Papua.
Kedua program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) ini fokus untuk di berbagai kampung Kabupaten Sarmi, Biak Numfor dan Mappi dengan besaran dana Rp 6,6 miliar atau sekitar Rp 600 juta setiap kampung dan Program Sanitasi Pedesaan Padat Karya untuk Kabupaten Puncak, Paniai, Boven Digoel, Nabire serta Tolikara dengan besaran setiap Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yaitu Rp 350 juta dengan nilai total penyaluran Rp 17,5 milar.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Prasarana Pemukiman Wilayah II, Anggoro Putro mengatakan penyaluran dana ini diharapkan bisa mampu tersalurkan ke pelosok di daerah yang menjadi tujuan, dan pihaknya melihat Bank Papua sudah bisa menjangkau daerah tersebut.
“Dengan infrastuktur yang dimilki oleh Bank Papua, kami sangat yakin, Bank Papua bisa mampu menjangkau (hingga) ke pelosok simpul-simpul masyarakat. Coba dibayangkan berapa nilai uang yang akan dikeluarkan jika harus ambil di Jayapura,” katanya.
Menurutnya, Program Padat Karya Tunai (PKT) untuk mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19 (virus Corona) sehingga masyarakat kampung diharapkan mendapatkan manfaatnya secara langsung.
Sementara itu, Direktur Operasional Bank Papua, Isak Samuel Wopari mengatakan perjanjian kerja sama ini merupakan bentuk kepercayaan penuh Kementerian PUPR untuk dapat dilaksanakan secara baik oleh Bank Papua.
“Diharapkan adanya Satker lainnya untuk dapat bersama Bank Papua membangun Papua,” harapnya secara singkat.(sindung)