Bukan hasil kerja satu suku atau satu partai

JAYAPURA – Bursa pemilihan calon wakil gubernur Papua semakin panas apalagi pasca ditetapkannya Yunus Wonda sebagai calon wagub yang diusung Partai Demokrat.

Amsal Siep anggota DPRD Yahukimo mengatakan kemenangan Lukmen Jilid II itu hasil kerja keras partai koalisi dan tim. Bukan hasil kerja satu suku maupun satu partai.

“Dalam hal ini  pak gubernur harus memposisikan diri ia sebagai kepala daerah (gubernur) atau ketua partai, jika posisinya sebagai ketua partai, harus legowo  kasih kesempatan untuk partai lain yang ada didalam koalisi, kan dari Demokrat sudah terwakili oleh pak gubernur sendiri,” katanya.

Sangat tidak indah jika gubernur dan wagub dari partai yang sama padahal ada partai koalisi.

“Apalagi dengan direkomendasikannya Yunus Wonda yang akan mendampingi gubernur, pak gubernur dan Yunus Wonda itu satu suku, sementara Provinsi Papua wilayahnya sangat luas yang dihuni oleh berbagai suku dan bahasa. Papua bukan milik satu suku, kasih kesempatan untuk suku lain,” tegasnya.

Lukas Enembe, lanjutnya, sebagai orang tua  berlakulah adil kepada  suku-suku lain di Provinsi Papua, juga tetap menjaga solidaritas koalisi.

“Pa Lukas dengan Yunus Wonda dan Kenius Kogoya itu satu suku, “ katanya.

Ketika ditanya kira-kira siapa yang layak menjadi Wagub, Amsal dengan tegas mengatakan Abock Busup.

“Kenapa saya rekomendasikan Ketua DPW PAN Abock Busup,  PAN sebagai salah satu partai pendukung, di DPR RI memiliki dua kursi di DPR Papua enam kursi atau satu fraksi, jujur saja kemenangan Lukmen Jilid II karena suara dari Yahukimo, yang saat itu bupatinya dijabat Abock Busup, dan Abock Busup memberikan suara dari Yahukimo 100 persen untuk Lukmen, ” katanya.**