JAYAPURA-Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray mengajak kepada seluruh warga Papua agar tetap menjaga hutan sebagai paru-paru dunia.
“Hutan sebagai paru-paru dunia, jika hutan di daerah lain sebagai lahan mencari nafkah maka hutan di Provinsi Papua lebih bernilai sebagai paru-paru dari planet bumi karena peran pentingnya menyerap CO2 atau karbon dioksida,” kata Jap di Jayapura, Jumat (13/11).
Dikatakan, hutan sebagai potensi wisata, penghasil madu, gaharu dan tentu harus disadari seluruh mahkluk hidup bahwa hutan di wilayah Papua harus dijaga dan dilestarikan menyerap karbon dioksida, sebab dapat membantu untuk mengatur pemanasan global di seluruh dunia.
“Hutan jangan ditebang sembarang, mari kita lestarikan kembali dengan melakukan reboisi kembali,” jelasnya.
Ia meminta kepada masyarakat Papua agar mengembalikan hutan sebagai paru-paru dunia dengan cara penanaman kembali (reboisasi) hutan secara besar-besaran karena mengingat, hutan sangat penting bagi seluruh makhluk hidup dan khususnya kita manusia karena bergantung dengan hasil hutan.
Selain itu kata Jap, Pemerintah Provinsi Papua telah berupaya menerbitkan Peraturan Gubernur tentang izin pemanfaatan hasil hutan, misalnya di Kabupaten Keerom sudah ada kantor cabang yang mengurusi izin ini.
Namun ada saja oknum-oknum yang menebang hutan bahkan penduduk asli dirugikan karena ikut menebang dan menjual dengan harga murah.
“Saya minta hentikan penebangan liar, mari bersama-sama, bahu-membahu mereboisasi hutan,” pesannya. (Lex)