JAYAPURA-Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau TPN-OPM Timika, Jhoni Botak menjadi target utama aparat keamanan, pasca-dinyatakan terlibat dalam berbagai teror terhadap aparat keamanan serta karyawan PT. Freeport Indonesia, beberapa tahun terakhir.
Kapolda Papua Irjen Pol Matius Fakhiri menegaskan pihaknya akan terus memburu Jhoni Botak Cs, hidup atau mati. Keberadaannya pun masih terus dilacak.
“Kemanapun Jhoni Botak akan terus kami cari, sebab dia pelaku kejahatan. Jadi, kami harus tangkap dia hidup atau mati,” ujar Fakiri kepada sejumlah wartawan, usai meresmikan Laboratorium PCR Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Kamis (25/3).
Fakiri membeberkan kondisi Jhoni Botak Cs saat ini mulai kesulitan bahan makanan. Diprediksi, kelompok KKB Timika ini akan keluar dari tempat persembunyiannya.
“Ini negara hukum, dan tetap akan kami tangkap. Masyarakat harus taat pada aturan hukum yang ada di Indonesia. Dia sekarang kejepit, kami akan tunggu sampai keluar,” kata Fakhiri menegaskan.
Ia menyatakan jika TNI-Polri tidak akan mundur selangkah pun dalam penegakan hukum terhadap KKB di wilayah Papua. Karenanya, Fakhiri meminta masyarakat agar tak beraktivitas di daerah yang saat ini menjadi area penegakan hukum KKB.
“Saya sudah sampaikan kemarin kepada masyarakat yang berusaha untuk mendulang di areal yang sedang diawasi. Kami minta untuk tidak lagi mengulangi. Berikan kesempatan kepada rekan-rekan untuk melakukan tugasnya,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Polda Papua mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan akivitas kawasan Mile 43-50, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Sebab, tim penegakan hukum TNI-Polri tengah melakukan pengawasan terhadap KKB pimpinan Jhoni Botak.
Bagi siapapun yang beraktivitas di luar dari prosedur, polisi akan melakukan langkah tegas dan terukur.
“Mile 43-50 adalah daerah rawan, (sehingga) siapapun yang melakukan tindakan di luar prosedur akan langsung ditembak, karena itu daerah rawan. Kami sudah mengawasi daerah ini,” tegas Fakhiri.(tmb)